Pak Erick Thohir dipandang tidak punya banyak kepentingan, sehingga keputusannya lebih berdasarkan profesionalisme
Bogor (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono menilai Menteri BUMN Erick Thohir, salah satu menteri yang kinerjanya mendapat pujian publik adalah menteri yang memiliki sikap berani dalam mengambil keputusan.

"Pak Erick Thohir dipandang tidak punya banyak kepentingan, sehingga keputusannya lebih berdasarkan profesionalisme," kata Teguh Yuwono, melalui telepon selulernya, Senin.

Teguh Yuwono mengatakan hal itu menanggapi hasil survei dari lembaga survei Charta Politika terkait kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 yang dipublikasi di Jakarta, Minggu (29/3).
Baca juga: Erick Thohir pastikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terus jalan

Menurut Teguh, sejumlah menteri yang mendapat apresiasi dari publik adalah menteri yang memiliki gebrakan program dan berani mengambil keputusan tegas.

Secara umum, Teguh menilai, menteri yang mendapat apresiasi publik adalah menteri yang punya visi dan terobosan di bidang tugas kementerian yang dipimpinnya.

"Publik selalu menunggu menteri-menteri yang berani mengambil keputusan tegas. Menteri-menteri yang berani mengambil risiko kebijakan, yang tentunya berorientasi pada upaya menjaga kredibilitas, menjaga kekayaan negara, serta menjaga keamanan negara," katanya lagi.

Pengajar pada FISIP Universitas Diponegoro juga menilai, sejumlah nama menteri yang muncul pada hasil survei dari lembaga survei karena manfaat dari kinerjanya sudah dirasakan publik.

"Kalau nama Erick Thohir muncul pada survei kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju, karena memang memiliki kinerja dan prestasi yang baik," katanya lagi.

Teguh juga melihat, nama Erick Thohir terus mencuat di tengah publik menandakan masyarakat butuh figur berkinerja baik tapi tidak banyak terkait kepentingan. Menurutnya, publik mengapresiasi menteri yang tegas dan berpihak pada masyarakat. "Publik mengapresiasi Pak Erick karena dinilai tidak berorientasi pada kekayaan pribadi atau kepentingan pribadi," katanya.
Baca juga: Ada COVID-19, Erick Thohir pastikan proyek BUMN tetap berjalan

Menurut Teguh, Erick Thohir secara finansial sudah sangat mumpuni, sehingga ketika menjadi menteri yang dikejar adalah aktualisasi diri. "Saya kira karena latar belakang ekonominya sudah kuat, sehingga Pak Erick menjadi leluasa dalam melakukan gebrakan program," kata Teguh.

Sebelumnya, lembaga survei Charta Politika mengumumkan hasil survei terkait kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 yang dipublikasi di Jakarta, Minggu (29/3).

Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja menteri, yakni Prabowo Subianto 16,8 persen, Erick Thohir 14,3 persen, Mahfud MD 9,6 persen, Nadiem Makarim 7,1 persen, Sri Mulyani 5,3 persen, Retno Lestari Marsudi 2,3 persen, Tito Karnavian 1,6 persen, Syahrul Yasin Limpo 1,4 persen, Basuki Hadimuljono 1,3 persen, dan Luhut Binsar Panjaitan 0,9 persen.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020