Riyadh (ANTARA) - Uni Emirat Arab (UEA) memberlakukan pembatasan masuk secara luas yang dimaksudkan untuk mengekang wabah virus corona dan melarang penduduknya di luar negeri untuk kembali setidaknya selama dua minggu serta menghentikan penerbitan izin kerja maupun visa baru pada saat kedatangan.

UEA, pusat transit udara internasional utama dan pusat pariwisata dan bisnis kawasan Teluk, juga melarang warganya untuk pergi ke luar negeri dan meminta mereka yang sudah kembali untuk tinggal di rumah selama dua minggu.

Langkah-langkah tersebut, mulai berlaku pada Kamis, adalah yang terbaru dalam serangkaian upaya yang luar biasa, termasuk membatalkan umrah di Arab Saudi dan menutup masjid, mal dan restoran di seluruh wilayah.

Arab Saudi, melaporkan 67 kasus virus corona baru sehingga totalnya menjadi 238, menghentikan sebagian besar kegiatan sektor swasta dan memangkas anggaran negara hampir 5 persen, karena wabah dan harga minyak yang rendah mengancam pertumbuhan perekonomian negara itu.

Kuwait mencatat 12 kasus virus corona, mendorong total infeksi di enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menjadi lebih dari 1.200 orang.

Komite pengarah negara-negara yang berpartisipasi dalam Expo 2020, sebuah pekan raya dunia yang dimulai pada bulan Oktober yang diharapkan oleh UEA akan meningkatkan ekonominya, bertemu secara virtual.

Komite tersebut mengatakan akan menilai kembali situasi dalam beberapa minggu mendatang.

Bank sentral mendorong penduduk untuk menggunakan layanan bank secara online dan mengatakan sektor ini belum mengalami "tekanan signifikan".

Arab Saudi dan Kuwait menangguhkan penerbangan internasional pekan lalu dan menutup sebagian besar tempat umum.

Qatar, dengan 10 kasus baru menjadikan jumlah kasus virus corona menjadi 452, tertinggi di negara-negara teluk, telah melarang masuknya orang asing dan mengatakan 80 persen pegawai pemerintah akan menggunakan saluran telekomunikasi.

Oman, yang mencatat enam infeksi lagi menjadikan totalnya menjadi 39 kasus virus corona, juga mencegah orang asing masuk dan warga negara pergi ke luar negeri. Pada Rabu, Oman juga menangguhkan sebagian besar transportasi umum.

Penangguhan

Arab Saudi, ekonomi Arab terbesar, menangguhkan pekerjaan di sebagian besar sektor swasta selama 15 hari dan mengarahkan bisnis untuk menerapkan kebijakan kerja-dari-rumah.

Perusahaan harus menutup kantor utama, mengurangi tingkat staf di lokasi sekunder, membatasi kontak karyawan dan memantau mereka untuk gejala infeksi. Wanita hamil, pekerja berusia di atas 55 dan mereka dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya harus diberi cuti tambahan 14 hari.

Kebijakan tersebut tidak berlaku bagi sektor usaha yang menyediakan makanan penting, kesehatan atau layanan utilitas.

KTT Kecerdasan Buatan ditunda hingga September, sementara pihak berwenang menginstruksikan bank untuk membatasi jumlah pelanggan yang dilayani secara bersamaan, memastikan jarak yang aman di antara mereka, memeriksa suhu mereka dan menyediakan cairan pembersih.

Pejabat kota Riyadh mendistribusikan pembersih ke pengemudi, sementara polisi di beberapa kota berpatroli di jalan-jalan, meminta orang untuk meninggalkan taman dan ruang publik, media lokal melaporkan.

"Anak muda, kamu dilarang berada di tempat umum!" Polisi di provinsi Tabuk utara memanggil melalui pengeras suara, berdasarkan video online.

Awal pekan ini, pemerintah menangguhkan pekerjaan untuk sebagian besar karyawan sektor publik dan bank sentral menerapkan langkah-langkah kerja-dari-rumah untuk bank. Kabinet menghentikan pertemuan rutin.

Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman berbicara pada Rabu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel tentang memerangi wabah dan pertemuan virtual dengan para pemimpin dari Kelompok 20 ekonomi utama yang diorganisir oleh Arab Saudi minggu depan.

Sementara itu, Bank sentral Oman menawarkan paket stimulus untuk melindungi ekonomi yang bergantung pada hidrokarbon di kawasan itu, dengan mengatakan akan menyediakan 8 miliar real (20,8 miliar dolar AS) dalam likuiditas tambahan bagi bank.

Bahrain evakuasi warga

Banyak kasus virus corona di wilayah ini terkait dengan perjalanan ke Iran, di mana angka kematian telah mencapai 1.135 dan jumlah infeksi 17.361.

Bahrain, yang pekan ini mencatat kematian pertama di kawasan teluk akibat penyakit itu, akan mengevakuasi lebih banyak warga dari kota Mashhad di Iran dengan penerbangan yang dijadwalkan Kamis, kata seorang pejabat Bahrain kepada Reuters.

Dia mengatakan penerbangan, menggunakan pesawat Oman, telah ditunda seminggu sementara fasilitas karantina disiapkan di Bahrain, di mana pusat isolasi utama telah didirikan di pulau tandus yang terhubung ke ibukota melalui jalan lintas.

Perusahaan penerbangan Gulf telah menangguhkan lusinan rute karena penularan mengganggu perjalanan global. UAE, dengan 113 infeksi yang dilaporkan, masih memungkinkan masuknya diplomat asing.

Warga dan turis dapat memasuki Bahrain, sementara Qatar dan Oman mengizinkan penerbangan transit.

Qatar Airways memberhentikan sekitar 200 staf asal Filipina di Qatar minggu ini, Sekretaris Buruh Filipina Silvestre Bello mengatakan kepada Reuters. Emirates yang berbasis di Dubai mengatakan telah meminta pilot untuk mengambil cuti yang tidak dibayar.

Sumber : Reuters
Baca juga: Wabah virus corona, UAE sarankan warganya tidak ke luar negeri
Baca juga: Maskapai Emirates minta staf cuti sukarela, dampak wabah corona
Baca juga: UAE konfirmasi warganya terinfeksi virus corona setiba dari China

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020