Tadi malam kami lakukan operasi sampai subuh
Manokwari (ANTARA) - Tim Search and Rescue (SAR) Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, Papua Barat, masih bersiaga mengantipasi banjir susulan di daerah tersebut.

"Tadi malam kami lakukan operasi sampai subuh. Siang tadi kami kembali melakukan pemantauan. Malam ini kalau hujan deras lagi berarti akan langsung turun melaksanakan patroli SAR," kata
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari, Hairul di Manokwari, Minggu.

Hujan deras yang terjadi di Manokwari pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari tadi merendam ratusan rumah warga di kabupaten ini. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini.

Banjir cukup parah terjadi di Kampung Lembah Hijau, Kampung Tanimbar, Kampung Maduraja yang terjadi akibat meluapnya Sungai Wosi. Banjir juga merendam permukiman warga di Kampung Jawa.

Baca juga: Sejumlah rumah di Manokwari terendam banjir

Tim SAR dari Basarnas serta Satuan Brimob Polda Papua Barat berjibaku melakukan evakuasi warga terutama ibu dan anak-anak ke lokasi yang lebih aman. Tim SAR bersama warga pun melakukan berbagai upaya agar air di permukiman warga segera surut.

Hairul lebih lanjut mengatakan  saat ini pihaknya masih bersiaga dan siap ke lapangan jika banjir kembali terjadi.

Pantauan ANTARA sejak Minggu pagi hingga petang Manokwari masih diselimuti awan gelap. Hujan pun sudah beberapa kali terjadi sejak pagi hingga sore hari ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, potensi hujan masih cukup tinggi di Manokwari pada Minggu pada siang hingga malam hari. Hujan diperkirakan terjadi secara merata di seluruh wilayah Manokwari.

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari, Denny Putiray, Minggu mengutarakan, hujan di daerah tersebut diperkirakan akan terus terjadi pada Senin (24/2).

"Pada Senin 24 Februari berdasarkan pantauan citra satelit diperkirakan pada pagi hingga siang hari sudah mulai muncul awan. Hujan berpotensi terjadi pada Senin malam hingga Selasa dini hari," ucap Denny.

Baca juga: Warga korban banjir Wondama butuh hunian tetap

Pewarta: Toyiban
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020