Hendrizal (36) ditemukan tewas dalam keadaan mengambang di pintu embungair Jorong Mudiak Aia, Nagari Panyakalan, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada Jumat sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Arosuka, (ANTARA) - Hendrizal (36) ditemukan tewas dalam keadaan mengambang di pintu embungair Jorong Mudiak Aia, Nagari Panyakalan, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada Jumat sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Kapolsek Kubung AKP Afdimon, di Koto Baru, Jumat, mengatakan Hendrizal yang berprofesi sebagai tukang ini berangkat dari rumah pada Kamis (14/11) sekitar pukul 10.00 WIB untuk pergi memancing ke embung di Jorong Mudiak Aia, Nagari Panyakalan.

Namun hingga sore pukul 16.30 WIB, korban belum pulang ke rumah sehingga kakak korban Daralis (45) mencoba menghubungi korban via telepon, namun handphone korban tidak ada jawaban.
Baca juga: Pria tenggelam saat mancing ikan di Batam ditemukan sudah tewas

Dengan kondisi ini Daralis kemudian pergi mencari korban di sekitaran embung tempat Hendrizal biasa memancing, dan ditemukan alat-alat pancing di dekat pintu keluar air embung, namun tidak ada Hendrizal.

Daralis yang curiga dengan tidak ditemukannya korban di lokasi, akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Jorong Halaban, dan pergi bersama menuju embung kemudian mengeringkan air embung tersebut.

Setelah mengosongkan air embung, ditemukan korban Hendrizal sudah tersangkut mengambang di pintu keluar air dalam keadaan tertelungkup. Kemudian Daralis menghubungi pihak BPBD Kabupaten Solok, dan Polsek Kubung untuk mengevakuasi korban.

Sekitar pukul 04.00 WIB, korban sudah dievakuasi oleh BPBD setempat dan dibawa ke RSU Mohammad Natsir Kota Solok untuk divisum.

Jenazah korban Hendrizal kemudian diserahkan ke pihak keluarga.

"Hingga kini kami masih melakukan penyelidikan, apakah ditemukan tanda-tanda kekerasan di jenazah korban atau murni kecelakaan," Daralis pula.
Baca juga: Mudik Lebaran seorang anak tewas tenggelam saat mancing

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019