Denpasar (ANTARA) - Masyarakat Bali yang berasal dari kalangan mahasiswa, wirausaha, pegawai toko buku, swasta hingga psikolog menanggapi terkait pelaksanaan pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, pada 20 Oktober 2019.

"Kalau di Bali sendiri tidak terlalu berasa ya secara euforianya, tapi dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden terpilih ini, ya semoga lebih ada transparansi informasi gitu karena sekarang banyak orang menuntut keterbukaan informasi dan keakuratan dari sumbernya," kata salah satu Pengusaha Kopi, Putu Anggi Aruna (24) di Denpasar pada Minggu.

Menurutnya, dengan adanya keterbukaan informasi itu, jadi mengurangi adanya konflik dari pihak yang tidak bertanggung jawab, karena kredibilitas dan validnya informasi ini juga sangat dibutuhkan masyarakat.

Selain itu, terkait dengan pengamanan pelantikan yang melibatkan 30 ribu personel TNI- Polri ini, pihaknya mengaku wajar adanya, karena berkaca dari sebelum pelantikan yang mana hal - hal tentang terorisme dan kejahatan lain sempat terjadi.

"Itu wajar ya, diperketat sih tidak apa-apa ya, karena lebih baik mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan daripada harus terjadi lagi, seperti kasus-kasus sebelumnya, terus demo-demo yang terjadi, nah itu ya perlu untuk diwaspadai," jelasnya.

Senada dengan hal itu, seorang psikolog, I Putu Galang Dharma (27) mengharapkan dari pelantikan ini, untuk bisa membawa Indonesia bergerak menjadi negara yang lebih maju tidak hanya dari infrastruktur tetapi juga SDM nya.

"Sesuai saat Jokowi berkampanye bilang, bahwa sekarang kita akan bergerak menuju perubahan manusia, jadi manusianya yang dibina dan manusianya yang ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan apa yang sudah dikampanyekan waktu itu," kata Galang.

Sedangkan, menurutnya untuk menteri - menteri yang akan berada di Kabinet Jokowi saat ini, ada beberapa yang sebaiknya dipertahankan dan ada yang disesuaikan.

"Jadi menurut saya, ada beberapa yang terlihat hasil kerjanya tapi saya yakin beberapa ada yang memang mesti di sesuaikan sedikit baik itu diganti atau dipindah tempat kan, tapi saya yakin Presiden dan Wapres terpilih bisa menentukan kabinet yang terbaiklah,"ucap Galang.

Tidak hanya itu, I Putu Brian Obie Putra (25) salah satu pegawai swasta menuturkan bahwa pihaknya sebagai warga negara juga mengapreasiasi pelantikan ini sebagai momentum besar.

"Jadi pelaksanaan ini tidak hanya negara Indonesia yang menjadi perhatian tetapi juga disorot oleh seluruh dunia, karena sorotan dunia juga penting yang nantinya mempengaruhi persepsi tentang negara kita, jadi sudah seharusnya kita menunjukkan rasa persatuan itu," katanya.

Pihaknya mengungkapkan harapannya terhadap menteri-menteri yang akan mengisi di kabinet Jokowi dan Ma'ruf Amin, agar lebih mendengar suara rakyat dan bisa merespon tanggapan atau keluhan masyarakat.

"Jadi ya untuk kepengurusan sekarang tentu, diharapkan bisa lebih berkembang, terutama dalam mengaplikasikan teknologi secara signifikan, dan juga masuk dalam program yang fleksibel, sesuai dengan kebutuhan dan masalah saat ini," jelas Obie, di sela-sela acara komunitasnya, di Denpasar.

Disisi lain, seorang mahasiswa kesehatan semester tiga, Kadek Widhi Ada mengatakan harapannya untuk kabinet dari Jokowi dan Ma'ruf Amin usai pelantikan ini untuk dapat meningkatkan kerjasama yang kuat dalam melanjutkan program-program yang sempat tertunda.

"Tentu, dengan terpilihnya Jokowi ini, bisa melanjutkan target - target yang belum selesai, dan bisa menjalin kerjasama yang kuat sama wakilnya Ma'ruf Amin, terlebih lagi tentang respon masyarakat belakangan ini yang juga perlu disoroti," jelas Kadek Widhi.

Ucapan selamat juga turut disampaikan masyarakat Bali, salah satunya Ayu (25) seorang pegawai toko buku, atas terpilihnya Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Semoga dengan Jokowi terpilih lagi, ya lebih legowo lah kalau orang bilang dan masyarakatnya juga lebih dewasa," kata Ayu.

Perihal soal menteri, pihaknya menjelaskan bahwa itu semua wewenang dari Presiden, namun Ia menilai bagi menteri yang berprestasi untuk Indonesia memang sebaiknya dipertahankan.

"Untuk pengamanan sendiri, saya lihat wajar dengan personel yang banyak karena yang diperhatikan itu bukan keselamatan satu orang, tapi kan beberapa orang penting lainnya, segala kemungkinan itu ya perlu diwaspadai," jelasnya.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019