Jakarta (ANTARA) - Penyedia platform dagang dalam jaringan (online) Kudo membantah terdapat celah keamanan dalam sistemnya sehingga menjadi tempat masuk pelaku pembobolan bank BUMN, seperti diberitakan beberapa waktu lalu.

"Kudo telah melakukan pengecekan kembali kepada Direktorat Siber Bareskrim Polri dan menyimpulkan bahwa tidak ada pernyataan dari Direktorat Siber Bareskrim Polri yang menyebutkan kesalahan ataupun masalah keamanan pada aplikasi Kudo," kata Kudo melalui keterangan resmi, dikutip Kamis.

Baca juga: Siber Bareskrim tangkap dua tersangka pembobol aplikasi pembayaran

Kudo menyatakan apresiasi mereka untuk penegak hukum dalam mengungkap kasus ini dan akan terus bekerja sama dengan kepolisian terkait kasus kriminal tersebut.

"Kudo terus melakukan usaha tanpa henti dan upaya terbaik guna memastikan aplikasi Kudo tetap menjadi aplikasi yang aman dan terpercaya untuk terus mendukung usaha memajukan warung dan usaha kecil di Indonesia."

Sebelumnya, penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap dua tersangka kasus pembobolan yang mengakibatkan kerugian hingga Rp1,3 miliar, YA (24) dan RF (23).

Menurut kepolisian, kedua tersangka melakukan transaksi ilegal menggunakan perantara aplikasi Kudo.

Tersangka melakukan transaksi transfer dan isi ulang saldo atau top up ke rekening bank melalui aplikasi Kudo, namun, transaksi tersebut tidak mengurangi saldo mereka.

YA dan RF menggunakan uang tersebut untuk membeli mobil, perhiasan emas, dua laptop, dua jam tangan mewah dan empat ponsel.

Baca juga: Perjuangan CEO Kudo Agung Nugroho menyulap warung jadi toko daring
 

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019