Wamena, Papua (ANTARA) - TNI mengirim satu helikopter ke Kabupaten Boven Digoel, Papua, untuk memindahkan sebagian pekerja tambang yang dilaporkan selamat dari pembantaian di perbatasan Kabupaten Yahukimo, Papua.

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Infantri Candra Dianto di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan belum diketahui jumlah korban yang dibantai kelompok masyarakat.

"Helikopter ini yang akan melakukan evakuasi, pertolongan terhadap masyarakat yang masih ada di lokasi," katanya.

Ia mengatakan ada 273 warga pendatang yang takut dibantai di Yahukimo --di mana bandara setempat pernah diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu-- telah mengungsi ke Kabupaten Boven Digoel. "Lima orang yang terkana luka bacok masih dirawat di RSUD Boven Digoel," katanya.

TNI masih terus menyisiri lokasi pembantaian. Jumlah pendatang yang mengungsi atau meninggalkan Yahukimo dilaporkan terus bertambah.

"Informasi baru ada tambahan 30 orang pengungsi yang berhasil menyelamatkan diri dari lokasi tambang. Sebagian belum menyeberang sungai karena perahu cepat terbatas jadi masih menunggu antrian," katanya.

Ia mengatakan personel dari Satuan Tugas 751, Brimob dan Pos Koramil Yahukimo telah didorong ke lokasi yang dilaporkan terjadi pembantaian.

Juga baca: Wiranto benarkan serangan terhadap pendulang emas di Yahukimo

Juga baca: Wiranto: Panglima-Kapolri berkantor di Papua agar tepat ambil langkah

Juga baca: Wiranto: Korban jiwa kerusuhan Papua 4 sipil dan 1 TNI

Pewarta: Marius F Yewun
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019