Manado (ANTARA) - Acara penutupan program Siswa Mengenal Nusantara tahun 2019 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Jawa Tengah (Jateng) di Manado, Rabu malam berlangsung semarak.

Pada kegiatan yang dilaksanakan di sebuah hotel itu menampilkan atraksi budaya dari kedua daerah tersebut. Pada saat itu peserta SMN Sulut menampilkan tari Semarangan dari Jateng, sementara peserta SMN Jateng memampilkan tari Poco-poco. Selain itu peserta SMN dari Jateng, yakni Febrian, pelajar SLB Wonogiri, menampilkan atraksi pantomim.

Kesemarakkan tersebut bertambah saat sejumlah pimpinan BUMN ikut menari poco-poco bersama seluruh peserta SMN Jateng dan Sulut.

Kemeriahan itu diakhiri dengan lantunan lagu "Kemesraan" yang dinyanyikan seluruh peserta SMN bersama dengan pimpinan PT Wijaya Karya, PT Nindya Karya (Persero), PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dan Perum DAMRI, PT Angkasa Pura 1, yang diiringi dengan musik kolintang.

Hanafi, peserta SMN Jateng, mengatakan selama berada di Sulut, mengenal berbagai kekayaan alam yang dimiliki daerah itu, seperi Bunaken, dimana terdapat banyak kekayaan biota laut. Serta selama di daerah ini juga mengunjungi berbagai tempat wisata, seperti di Benteng Moraya.

Mereka juga mendapatkan wawasan bela negara dari Kodim 1303 Bolmong, dimana diajarkan bagaimana bersatu dalam bingkai Bhineke Tunggal Ika, dalam berbagai keberagaman di Indonesia.

Gracelin, peserta lainnya dari Jateng, mengatakan memiliki banyak hal menarik yang didapatkan selama pelaksanaan kegiatan SMN di Sulut. "Banyak terma kasih kepada BUMN karena kami dari Jateng bisa meniginjakkan kaki di Sulut," katanya.

Ia menambahkan rasa toleransi antarumat beragama dan antarsuku di Sulut membuat dirinya dan teman-teman kagum.

Fransisco, peserta SMN Sulut, mengatakan selama berada di Jateng mendapatkan banyak sekali pengetahuan yang tidak pernah didapat di Sulut. Salah satu kesan saat di Jateng, yakni bisa mengunjungi Candi Borobudur yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

"Sebelumnya Candi Borobudur hanya diketahui dari buku, internet dan majalah, tetapi dengan adanya SMN bisa melihat dan menyaksikan langsung betapa megahnya Candi Birodubur," katanya.

Pingkan, peserta SMN Sulut, mengatakan agar BUMN tetap memfasilitasi program ini di masa mendatang. "Berharap program ini dapat berjalan setiap tahun dan semoga BUMN tetap jaya," katanya.

​​​​​​​Pelaksanaan Program SMN 2019 di Provinsi Sulawesi Utara melibatkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), sebagai PIC serta Co-PIC, PT Nindya Karya (Persero), PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dan Perum DAMRI.

Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019