Tapanuli Selatan, Sumut (ANTARA) - PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, menargetkan produksi emas pada 2019 bisa mencapai 400.000 oz seiring dengan peningkatan penjualan dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Tahun ini kami menargetkan produksi emas dari tambang Martabe bisa mencapai setidaknya 400.000 oz," kata Presiden Direktur PT Agincourt Resources Muliady Sutio pada acara kunjungan media ke lokasi tambang emas Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Selasa.

Target produksi tahun ini sedikit di bawah realisasi penjualan emas tambang Martabe pada 2018 yang mencapai 412.000 oz. Sementara penjualan peraknya pada 2018 mencapai 3,31 juta oz.

Angka penjualan tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan 2017 yaitu 352.000 oz emas dan 2,39 juta oz perak.

Menurut Muliady, tambang emas Martabe saat ini sudah sepenuhnya menjadi perusahaan nasional setelah Grup Astra International melalui PT Danusa Tambang Nusantara mengakuisisi 95 persen saham Agincourt dari G-Resources Hong Kong. Sementara sisa lima persen saham Agincourt tetap dimiliki oleh pemerintah daerah.

"Sebagai perusahaan nasional tentunya Tambang Emas Martabe akan semaksimal mungkin dimanfaatkan bagi kemakmuran Indonesia," katanya.

Ia juga menekankan bahwa Agincourt akan terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, dalam upaya ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar tambang dan menjaga kelestarian lingkungan.

Wakil Presiden Direktur dan CEO Agincourt Resources Tim Duffy mengatakan kapasitas produksi tambang Martabe saat ini tercatat sekitar 5,5 juta ton bijih per tahun yang menghasilkan 350.000 - 400.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak.

Dengan jumlah cadangan tersebut, tambang Martabe diperkirakan dapat terus dioperasikan hingga 16 tahun ke depan.

Sementara itu, Senior Manager Pemrosesan PT Agincourt Resources Wira Dharma Putra menjelaskan produk dari tambang Martabe adalah berupa "bullion" atau batangan logam dengan kandungan emas 10-20 persen dan perak 80-90 persen.

"Di tambang Martabe rata-rata bisa memproduksi 300 kilogram bullion per hari," kata Wira Dharma.

Menurut dia, bullion tersebut selanjutnya akan dikirim untuk pemurnian di Logam Mulia PT Aneka Tambang di Jakarta. Setelah pemurnian langsung dipasarkan ke luar negeri.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2019