banjir banyak membawa material potongan kayu  yang masih utuh serta batu-batuan
Sigi (ANTARA) - Belasan rumah warga di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah hanyut terseret banjir bandang yang terjadi pada Rabu.

Salah satu korban yang rumahnya hanyut, Anwar, warga Desa Namo, Kecamatan Kulawi kepada ANTARA di lokasi bencana, Rabu membenarkan adanya banjir tersebut.

Ia mengatakan banjir terjadi sekitar pukul 18.00 Wita menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah Kulawi sepanjang hari Rabu.

"kami tidak menyangka akan datang banjir bandang dan menghanyutkan belasan rumah di tiga dusun di Desa Namo," kata dia.

Anwar mengaku rumah beserta perabotan miliknya semuanya tersapu banjir. 

Warga yang kehilangan rumah untuk sementara ditampung di rumah tetangga dan tenda pengungsian.

Kejadian itu cukup menggegerkan warga yang rata-rata baru pulang dari kebun. Sebagian besar warga Desa Namo merupakan petani kakao dan kopi.

Apalagi, banjir banyak membawa material potongan kayu  yang masih utuh serta batu-batuan.

Akibat bencana itu arus kendaraan dari arah Kulawi menuju Palu dan sebaliknya sempat terhambat, sebelum akhirnya akses jalan yang tertimbun lumpur berhasil dinormalisasi oleh Pemkab Sigi.

Tidak ada korban jiwa, kecuali kerugian materi yang hingga kini belum diketahui nilainya.

Desa Namo merupakan desa yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung Taman Nasional Lore Lindu yang telah ditetapkan Unesco sebagai cagar biosfer dunia pada 1977. 


Baca juga: Kemenko PMK: masih ada daerah alami banjir meski masuk kemarau
Baca juga: BNPB: Terjadi 2.277 bencana hingga Juli 2019

 

Pewarta: Anas Masa
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019