Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan bila pemerintah pusat menetapkan ibu kota pindah ke Kalimantan Selatan berarti ibu pertiwi telah kembali ke pangkuannya.

Hal itu disampaikan Gubernur saat acara Pembukaan Touring Kemerdekaan Jelajah Negeri Serumpun di Banjarmasin, Senin.

"Pada saat bertemu presiden, saya sampaikan, bila Kalsel dipilih sebagai ibu kota, seperti kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Kemudian Pak Presiden bertanya, kok begitu, salah satunya karena posisi Kalsel ada di tengah-tengah," katanya.

Kemudian gubernur melanjutkan ceritanya. Kepada presiden, Paman Birin, sapaan akrab gubernur mengatakan, posisi geografis Kalsel yang berada di tengah--tengah Indonesia, merupakan berkah yang luar biasa.

"Ibarat kapal sedang oleng akibat gelombang dan angin ribut, bila penumpang berada di samping kiri atau kanan, maka kapal akan mudah miring, kalau penumpang di tengah--tengah, maka kondisi kapal akan lebih tenang dan stabil," katanya.

Selain itu, posisi tengah--tengah itu juga bagus, karena mau ke arah mana saja, sudah lebih dekat, baik ke samping kiri, kanan, belakang atau atas, akan lebih dekat, katanya.

Terkait persiapan, tambah dia, juga telah disampaikan Kalsel telah menyiapkan dua lokasi dengan lahan seluas 3.500 hektare, untuk pembangunan lokasi baru ibu kota negara.

"Sudah kami sampaikan dua lokasi tersebut ke pemerintah pusat, tinggal menunggu hasilnya," katanya.

Menurut gubernur, akan banyak keuntungan yang di dapat masyarakat Kalsel, jika terpilih menjadi ibu kota, bukan saja dari segi kemajuan pembangunan juga ekonomi dan kesejahteraan.

"Saya sampaikan juga ke presiden, saat ini, untuk ke Jepang, warga Kalsel, harus ke Jakarta dulu, baru terbang ke Jepang. Jadi ke depan, semoga untuk ke Jepang, bisa langsung dari Kalsel, tidak usah ke Jakarta dulu," kata Gubernur disambut gelak tawa para undangan.

Baca juga: Kalsel sebagai ibu kota negara dinilai tidak disangsikan

Baca juga: Bappeda : Kalsel tawarkan konsep ibu kota negara terhebat di dunia

Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019