Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID, menunjukkan tanggung jawabnya dalam penanganan insiden kebocoran pipa minyak dengan menyerahkan Biaya Penanggulangan Dampak kepada masyarakat terdampak di Kecamatan Towuti, Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Penyerahan simbolis kompensasi dilakukan oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, bersama Chief Operations and Infrastructure Officer (COIO) PT Vale, Abu Ashar, kepada perwakilan masyarakat di Aula Kantor Camat Towuti.
Bupati Lutim Irwan, Jumat, mengatakan bahwa pemberian kompensasi ini telah melalui proses identifikasi, verifikasi lapangan, dan klasifikasi dampak yang melibatkan Pemda, dinas teknis, serta tim ahli independen.
“Penerima kompensasi hari ini adalah mereka yang datanya sudah final dari hasil verifikasi. Targetnya seluruh kompensasi dapat diselesaikan bulan ini agar tidak terjadi bias informasi. Kami ingin memastikan setiap warga terdampak menerima haknya sesuai klasifikasi yang disepakati bersama,” ujar Irwan.
Sementara itu, Chief Operations and Infrastructure Officer (COIO) PT Vale Abu Ashar menyampaikan bahwa skema kompensasi dirancang secara ilmiah untuk mengukur tingkat dampak (rendah, sedang, dan tinggi) yang dialami sawah, kebun, ternak, empang, dan sumber air warga. Pendekatan ini bertujuan memastikan proses yang adil, transparan, dan akuntabel.
Abu Ashar menegaskan bahwa penyerahan simbolis ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang PT Vale.
“Penyerahan simbolis ini bukan akhir, melainkan awal dari komitmen panjang PT Vale dalam bertanggung jawab atas insiden ini. Kami berkomitmen menjalankan pemulihan secara adil, berkelanjutan, dan berbasis solusi nyata,” jelasnya.
Sejak insiden pada 23 Agustus 2025, PT Vale telah melakukan langkah pemulihan komprehensif, termasuk pembersihan sungai, drainase, dan lahan pertanian, serta pemantauan kualitas air dan tanah bersama tim ahli.
Kerja sama lintas pihak yang melibatkan Pemda Luwu Timur, Satgas Bupati, DLH, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, TNI/Polri, hingga tokoh masyarakat, dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekosistem.
Apresiasi disampaikan oleh warga terdampak. Ali Bastian Wualah Bantoto, seorang petani dari Desa Lioka, menyebut perusahaan langsung merespons laporannya dengan diskusi terbuka.
Hal senada diungkapkan Aroyos, peternak sapi dari Desa Lioka, yang kehilangan satu ekor sapi akibat tumpahan minyak.
"Laporan saya segera ditindaklanjuti hingga akhirnya diselesaikan melalui kompensasi. Saya menghargai komitmen PT Vale yang responsif dan serius,” tutur Aroyos.
Penyerahan biaya penanggulangan dampak akan dilanjutkan secara bertahap sesuai hasil verifikasi lapangan hingga seluruh warga terdampak, termasuk nelayan bubu dari Desa Timampu, menerima haknya secara penuh.

