Kendari, Sultra (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sultra, memberikan pelatihan promosi secara digital bagi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk memperluas pemasaran produknya ke pasar global.
Wakil Wali Kota Kendari Sudirman saat ditemui di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa lebih dari 200 juta penduduk Indonesia kini menggunakan internet setiap hari dan hampir 170 juta aktif di media sosial.
"Angka ini menunjukkan bahwa ruang digital adalah pasar yang sangat besar dan tidak boleh diabaikan," katanya.
Dia menyebutkan Kota Kendari memiliki potensi bidang ekraf yang menjanjikan seperti kekayaan laut yang melahirkan kuliner khas, tenun tradisional, kerajinan tangan hingga karya digital anak muda yang inovatif.
"Semua ini bisa menjadi identitas sekaligus kekuatan ekonomi Kota Kendari, namun kekuatan itu harus kita kemas dan kita pasarkan dengan strategi yang tepat," ujarnya.
Sudirman mengungkapkan untuk mendukung hal itu, Pemkot Kendari telah mempunyai komitmen untuk menjadikan ekraf sebagai salah satu lokomotif pembangunan daerah.
"Pada capaian 100 hari kerja, kita telah mendorong program yang menyentuh aspek keuangan, infrastruktur dan pemerintahan. Ke depan, kami akan terus memperkuat dukungan terhadap pelaku ekonomi kreatif agar benar-benar mampu mandiri, berdaya saing dan memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat," ungkap Sudirman.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Kendari Hermawaty mengungkapkan pelatihan ini diikuti sebanyak 30 peserta yang terdiri atas pelaku usaha ekonomi kreatif dari 17 subsektor, antara lain kuliner, fashion, kriya, fotografer, dan seni pertunjukan.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan keterampilan pemasaran digital kepada pelaku ekonomi kreatif, meningkatkan literasi digital pelaku ekonomi kreatif, mendorong optimalisasi media sosial, market place dan flatform digital dalam pemasaran produk dan memperluas akses pasar produk ekonomi kreatif ke tingkat nasional dan global," tambah Hermawaty.

