Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menyiapkan lahan Sekolah Rakyat seluas 6,8 hektare yang berlokasi di Kelurahan Abeli Dalam, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Amir Hasan saat ditemui di Kendari, Jumat sore, menyampaikan bahwa persiapan lokasi tersebut setelah Kementerian Sosial menjadikan wilayah kota salah satu prioritas program pembangunan Sekolah Rakyat.
"Lahan itu milik pemkot yang dibebaskan oleh Wali Kota Kendari periode sebelumnya," kata Amir.
Ia menyebut pemkot sudah menyiapkan lahan 6,8 hektare demi berjalannya program Presiden Prabowo Subianto yang mengutamakan pendidikan gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin.
Amir mengatakan pemerintah daerah hanya menyiapkan lahan sementara proses pembangunan gedung Sekolah Rakyat ditangani pemerintah pusat.
"Kalau sudah selesai proses lahannya, pembangunan dimulai mungkin pada 2026," ucapnya.
Sebelumnya, Kota Kendari ditetapkan sebagai salah satu dari 108 daerah prioritas pembangunan Sekolah Rakyat.
Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Kendari Siska Karina Imran usai menemui Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Wamensos Agus Jabo Priyono di Jakarta, Kamis (18/9).
Siska memastikan pihaknya mendukung penuh program Sekolah Rakyat.
"Kami bertemu Pak Mensos berkoordinasi tentang sinergisitas program Sekolah Rakyat," kata Siska Karina Imran di keterangan tertulisnya.
"Kami memberitahukan bahwa Pemkot Kendari sudah menyediakan lahan seluas 6,8 hektare untuk dibangun Sekolah Rakyat permanen," ujarnya.
Siska mengatakan program Sekolah Rakyat di Kendari sebenarnya sudah berjalan dengan jumlah siswa sekitar 50 orang, tetapi masih meminjam gedung sosial.
Menurut dia, ke-50 siswa tersebut akan direlokasi jika Kemensos telah menuntaskan pembangunan Sekolah Rakyat di atas lahan Pemkot Kendari seluas 6,8 hektare tersebut.
"Sekolahnya nanti besar, nanti kayaknya bergabung semua satu atap SD, SMP, dan SMA," katanya.
Selain itu, Siska Karina Imran sempat memaparkan program Sekolah Rakyat saat Menteri Ekonomi Kreatif (Menkraf) Teuku Riefky Harsya berkunjung ke Kendari pada 26 Agustus 2025, lalu.
Menurut dia, Pemkot Kendari ingin memastikan anak-anak dari keluarga prasejahtera bisa mendapatkan pendidikan yang sama baiknya dengan anak-anak lain sehingga kesenjangan sosial di bidang pendidikan bisa ditekan.
"Kami ingin anak-anak prasejahtera di Kendari punya kesempatan yang sama. Kehadiran SR ini adalah jalan untuk memberi masa depan yang baik bagi mereka," ungkap Siska.
Sementara itu, Menkraf Teuku Riefky Harsya mengapresiasi langkah Pemkot Kendari yang bergerak cepat menyiapkan lahan dan infrastruktur untuk Sekolah Rakyat. Dia menegaskan program ini bukan hanya menyangkut akses pendidikan, tetapi juga peluang besar di sektor ekonomi kreatif.
"Ini sebuah niatan mulia, seluruh anak Indonesia harus punya akses dan cita-cita. Manfaatnya tidak hanya dirasakan hari ini, tetapi akan terasa besar untuk Generasi Emas 2045," kata Riefky.
Dia menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat nantinya akan dipadukan dengan berbagai pelatihan keterampilan di bidang kreatif, mulai dari fesyen, kriya kecantikan, desain, hingga industri berbasis film, musik, dan fotografi. Menurut dia, sektor ini tengah berkembang pesat di Indonesia.
"Saat ini ada 26,5 juta orang bekerja di sektor ekonomi kreatif, dan 50 persen di antaranya masih berusia di bawah 40 tahun. Artinya, ini sektor yang relevan dengan generasi muda dan akan kita dorong bersama," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Kendari siapkan lahan Sekolah Rakyat 6,8 hektare di Puuwatu

