Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengatakan stok ketersediaan beras di gudang yang siap didistribusikan mencapai 70 ribu ton cukup untuk 30 bulan.
Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra Siti Mardati Saing saat ditemui di Kendari, Kamis, mengatakan dengan stok yang tersedia di gudang, maka ketersediaan beras di Sultra masih cukup untuk tiga tahun ke depan.
"Stok beras di gudang masih banyak cukup untuk 30 bulan atau tiga tahun ke depan. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir," kata Siti Mardati.
Ia mengatakan saat ini Bulog juga terus mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di beberapa daerah wilayah Sultra. Upaya itu untuk menjaga ketersediaan beras di masyarakat, serta menjaga stabilitas harga pangan yang sesuai di pasar.
Siti Mardati mengatakan salah upaya Bulog mendistribusikan beras SPHP ke masyarakat dengan gerakan pangan murah bekerjasama dengan outlet resmi seperti instansi, kantor kelurahan, pasar, koperasi, termasuk juga bekerja sama dengan TNI dan Polri.
"Untuk bulan ini saja, beras SPHP yang sudah didistribusikan Bulog untuk satu Sulawesi Tenggara saja sebanyak 1.200 ton," ujar dia.
Bulog berharap dengan semakin banyaknya outlet resmi pendistribusian yang bantu TNI dan Polri termasuk koperasi merah putih, maka beras SPHP lebih cepat tersalurkan dengan harga terjangkau di masyarakat.
Siti Mardati juga mengatakan kendala yang cukup dihadapi Bulog dalam pendistribusian beras SPHP karena harus memverifikasi outlet-outlet penyaluran tersebut.
"'Outlet-outlet' memang kita harus verifikasi dengan baik. Kemudian masyarakat juga membeli maksimal dua 'pieces' per sekali transaksi," kata Siti Mardati.
Sementara untuk mendukung gerakan pangan murah (GPM) sendiri yang dibuat Polda Sultra bersama Polres jajaran, Bulog Sultra menyediakan sekitar lima ton beras.

