Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menelusuri penyusutan aset lahan seluas 1.000 hektar sekitar kawasan Nanga-nanga Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Dari total 1.000 hektare yang tercatat, kini tersisa hanya sekitar 793 hektare,” kata Gubernur Sultra Andi Andi Sumangerukka saat meninjau aset lahan Pemprov Sultra di Kendari, Selasa.
Andi Sumangerukka mengatakan pihaknya akan mengambil langkah yang serius untuk menuntaskan penyusutan aset yang dimiliki oleh Pemprov Sultra. Bahkan, mereka akan mengundang seluruh pihak yang terkait untuk membahas penyebab serta mencari solusi terhadap berkurangnya lahan tersebut.
“Kalau ditanya kenapa lahan ini bisa susut, ya kita akan cari tahu kenapa lahan ini bisa susut,” tegas Andi Sumangerukka.
Ia menduga ada kemungkinan sebagian kawasan telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, ia menegaskan perlunya penelusuran status hukum dan fisik lahan secara menyeluruh.
Andi Sumangerukka juga menambahkan bahwa sebelumnya, kawasan seluas 1.000 hektare tersebut merupakan lahan kosong tanpa aktivitas. Namun, ke depan, Pemprov berkomitmen untuk menata dan memanfaatkan lahan tersebut secara optimal.
Meskipun belum memaparkan detail peruntukan lahan itu, Andi Sumangerukka juga menegaskan bahwa kawasan tersebut akan dijadikan pusat kegiatan baru yang memberi nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
“Pokoknya lahan ini akan ramai,” jelas Andi Sumangerukka.
Langkah penertiban dan pemanfaatan lahan ini menjadi bagian dari program strategis Pemprov Sultra untuk mengamankan aset daerah dan mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah ibu kota provinsi.
Diketahui, dalam kunjungan peninjauan lahan milik Pemprov Sultra itu dilakukan bersama-sama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).