Kendari (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) periode 1 Januari hingga 31 Mei 2025 mencapai Rp1,61 triliun dengan 26.093 debitur di 17 kabupaten/kota.
Kepala Kanwil DJPb Kemenkeu Sultra Imam Widhiyanto saat dihubungi di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa penyaluran KUR didominasi sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai Rp674,98 miliar serta sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan sebesar Rp557,67 miliar.
"Untuk penyaluran debitur terbanyak ada di sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan total debitur sebanyak 10.030 orang, dan disusul oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 9.704 debitur," kata Imam Widhiyanto.
Ia menuturkan, penyaluran KUR dilakukan oleh sejumlah bank Himbara di Sultra, dan penyaluran masih didominasi oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan total realisasi senilai Rp1,06 triliun untuk 21.413 debitur.
Kemudian Bank Mandiri dengan total penyaluran sebanyak Rp403,63 miliar lebih dengan 3.125 debitur.
Imam Widhiyanto menyampaikan, untuk realisasi penyaluran KUR di Sultra, terbanyak di Kabupaten Kolaka dengan realisasi lebih dari Rp254,64 miliar untuk 3.768 debitur. Kemudian, disusul Kabupaten Muna dengan realisasi lebih dari Rp212,73 miliar untuk 4.415 debitur.
"Realisasi KUR terkecil di Kabupaten Konawe Kepulauan dengan total Rp2,92 juta lebih dengan total debitur sebanyak 66 orang, selanjutnya Kabupaten Buton Utara dengan total Rp4,38 miliar dengan debitur sebanyak 77 orang," kata Imam Widhiyanto.
Ia berharap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi tersebut dapat memanfaatkan KUR secara optimal dalam pengembangan usahanya guna meningkatkan perekonomian daerah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DJPb: Penyaluran KUR di Sultra per Mei 2025 capai Rp1,61 triliun
