Kendari (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Pudji Prasetijanto Hadi, resmi dikukuhkan sebagai Alumni Kehormatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (KAPTI-Agraria).
Pengukuhan yang berlangsung dalam rangkaian acara pelantikan Pengurus Pusat KAPTI-Agraria periode 2025–2028 di Jakarta itu menjadi penegasan simbolis atas kontribusi strategisnya dalam memperkuat tata kelola sumber daya agraria nasional.
“Ini bukan sekadar kehormatan pribadi, tetapi juga energi baru bagi saya untuk terus berkontribusi dalam mempercepat transformasi kelembagaan di Kementerian ATR/BPN,” ungkap Pudji usai menerima jas almamater dan Kartu Tanda Alumni (KTA) Kehormatan di Jakarta dikutip Senin (23/6)
Penganugerahan status alumni kehormatan kepada Pudji menjadi bentuk apresiasi komunitas KAPTI-Agraria atas peran aktif dan dedikasi beliau dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia pertanahan yang adaptif dan profesional.
Dalam kapasitasnya sebagai Sekjen, Pudji kerap mendorong percepatan reformasi birokrasi, termasuk digitalisasi pelayanan dan optimalisasi SDM agraria.Dalam arahannya kepada jajaran pengurus baru KAPTI-Agraria, Pudji menggarisbawahi pentingnya menjadikan arahan Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, sebagai pedoman kerja kolektif organisasi.
“Jadilah pengurus yang melayani ke bawah dan mampu menjadi sumber inovasi bagi kementerian. Kita tidak boleh puas dengan status quo, tetapi harus terus membawa perubahan yang berarti,” tegas Pudji.
Pengukuhan ini dihadiri langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, Wakil Menteri ATR/Waka BPN Ossy Dermawan, Ketua Umum KAPTI-Agraria Sri Pranoto, Ketua Dewan Pembina KAPTI-Agraria Andi Tenrisau, serta para pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan Kementerian ATR/BPN.
Melalui keanggotaannya di KAPTI-Agraria, Pudji diharapkan menjadi jembatan strategis yang memperkuat sinergi antara jajaran struktural kementerian dengan komunitas profesional alumni STPN di seluruh Indonesia. Pengukuhan ini juga menjadi simbol bahwa reformasi kelembagaan harus berbasis pada jaringan pengetahuan, solidaritas alumni, dan keberlanjutan visi agraria nasional.