Jakarta (ANTARA) - Pemasangan hidran di permukiman padat penduduk di DKI Jakarta hingga saat ini masih kurang dan belum merata, padahal sangat dibutuhkan sebagai upaya menekan kasus kebakaran.
"Tidak semua hidran tersedia di beberapa titik yang berpotensi kebakaran. Ini harus jadi prioritas," kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono di Jakarta, Rabu.
Mujiyono mengatakan hidran sangat dibutuhkan sebagai upaya menekan kasus kebakaran yang kerap terjadi di permukiman padat penduduk karena sulit dijangkau mobil pemadam.
Pada beberapa kasus kebakaran, personel Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) kesulitan menjangkau titik api dikarenakan sulitnya akses.
"Penanganannya juga jauh lebih susah. Karena mobil besar dengan kapasitas air 4.000 liter sulit masuk ke permukiman padat penduduk," ujarnya usai rapat kerja pembahasan Ranperda P2APBD Tahun 2024 bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
Menurut dia, selain itu, waktu tanggap darurat (respon time) juga belum maksimal.
Karena itu, Dinas Gulkarmat diharapkan bisa lebih cepat datang apabila terdapat kasus kebakaran.
"Banyak faktor yang mempengaruhi 'respons time'. SDM, sarana prasarana, dan kesadaran masyarakat yang tak kalah penting," katanya.
Ia juga mengimbau warga, khususnya di permukiman padat penduduk agar lebih sadar akan bahaya kebakaran.
Dengan begitu, memudahkan mitigasi ataupun pencegahan, seperti penggunaan instalasi listrik yang tidak standar berpotensi menjadi penyebab kebakaran.
"Banyak hal yang bisa ditelaah, salah satunya instalasi yang tidak benar, kabel dan perangkat lain yang tidak standar," katanya.
Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, per Januari 2025 terdapat sekitar 40 unit hidran mandiri.
Target ideal menurut DPRD DKI adalah tersebar hingga ke 267 kelurahan.
Jika setiap kelurahan idealnya memiliki setidaknya satu unit, masih sangat jauh dari angka ideal.
Saat ini baru mencakup sekitar 15 persen dari target kelurahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemasangan hidran di permukiman padat penduduk masih kurang