Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk, bagian dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian kepada petani organik binaannya di Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Bantuan tersebut terdiri atas 33 unit mesin potong rumput modifikasi, enam mesin pencacah rumput, satu mesin pompa air, serta satu paket kemasan beras dengan label produk lokal.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mendorong pertanian berkelanjutan yang tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah operasional.
Head of Bahodopi Project PT Vale Wafir melalui keterangan resminya, Rabu, menyampaikan apresiasi terhadap ketekunan para petani yang telah menjalani proses transformasi menuju pertanian organik secara konsisten.
“Kami paham bahwa peralihan dari pertanian konvensional ke organik tidaklah mudah. Namun, semangat para petani untuk menjaga keberlangsungan tanah dan menghasilkan pangan sehat adalah bukti nyata bahwa perubahan dimulai dari bawah," kata Wafir.
Ia mengataka bantuan ini merupakan bentuk dukungan perusahaan agar praktik pertanian lestari dapat terus berkembang dan diwariskan ke generasi mendatang.
Wafir juga menekankan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari visi PT Vale untuk menjadikan sektor pertanian sebagai mitra strategis dalam pembangunan wilayah operasional perusahaan.
“Kami ingin lahan ini tidak hanya bertahan, tapi berkembang. Kita perlu menjaga sawah agar dapat terus memberikan manfaat secara berkelanjutan, karena dari sinilah kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dimulai,” ujarnya.
Transformasi pertanian yang dialami para petani binaan PT Vale disebut sebagai bukti bahwa keberlanjutan dapat diraih melalui pendekatan holistik, dari produksi ramah lingkungan, efisiensi pengelolaan sumber daya, hingga perluasan akses pasar.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB) yang dijalankan oleh PT Vale. Program tersebut mencakup pelatihan teknis, pendampingan, penguatan kelembagaan petani, pembentukan jaringan distribusi, serta promosi merek lokal.
Bantuan ini juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menciptakan ekosistem pertanian yang tangguh, bernilai tambah tinggi, dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya dalam hal ketahanan pangan, pengurangan kemiskinan, dan perlindungan ekosistem darat.
“Bagi kami, ini bukan soal bantuan sesaat. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun sistem pangan lokal yang sehat, adil, dan resilien. Dengan melibatkan petani sebagai mitra strategis, kami yakin bahwa pertanian bisa menjadi tulang punggung ekonomi lokal sekaligus pendorong utama dalam menjaga keseimbangan ekosistem,” jelas Wafir.
Salah satu petani binaan, Rudin, mengaku merasakan langsung manfaat dari pendampingan yang dilakukan PT Vale.
“Dulu saat bertani konvensional, hasilnya banyak tapi kami tidak tahu dijual ke mana. Sejak ada pembinaan dari PT Vale, kami belajar bertani secara organik, membuat pupuk sendiri, dan bahkan kini produk kami punya kemasan dan label. Ini membuat kami lebih percaya diri dan harga jual juga meningkat,” ucap Rudin.
Bagi petani, kehadiran alat-alat pertanian ini turut mempermudah pekerjaan di lapangan. Mesin pencacah dimanfaatkan untuk memproduksi pupuk organik sendiri, mesin penyiangan membantu efektivitas kerja, dan kemasan beras membuat produk tampil lebih profesional.
“Kami berharap program ini terus berlanjut. Jangan sampai beras organik ini hilang. Kami ingin anak cucu kami menikmati hasil dari tanah ini. Terima kasih PT Vale,” jelasnya.

PT Vale serahkan bantuan alat pertanian untuk petani organik di Morowali


PT Vale saat menyerahkan bantuan alat pertanian kepada warga. (ANTARA/HO-PT Vale)