Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), membangun hunian untuk masyarakat Bajau demi menekan angka kemiskinan ekstrem di daerah itu.
Bupati Wakatobi Haliana saat dihubungi di Kendari, Rabu, mengatakan hingga Juni 2025 terdapat sebanyak 21 unit hunian yang dibangun oleh Pemkab Wakatobi dengan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp2 miliar untuk masyarakat Bajau di Desa Wisata Kolo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, yang ditinggali oleh 7.869 jiwa.
"Saat ini sudah 21 unit yang terbangun, namun kami juga mendapat tambahan untuk 20 unit lagi," sebutnya.
Haliana menjelaskan program tersebut disediakan untuk mengurai kepadatan penduduk di Kampung Bajau Wakatobi, yang terkadang dalam satu rumah itu ditinggali oleh tiga kepala keluarga, bahkan bisa lebih.
"Tujuan lainnya yaitu untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, karena jika tidak memiliki hunian alam, arti lainnya numpang di tempat keluarga, maka pertumbuhan ekonomi akan melambat ini bisa berakibat negatif pada keadaan sosial tiap individu," jelasnya.

Ia mengungkapkan pembangunan hunian bagi masyarakat Bajau merupakan bagian dari pelaksanaan visi dan misi ke-5 daerah yaitu penguatan dan pemerataan infrastruktur.
"Selain dari itu pembangunan hunian Bajau juga merupakan bentuk kepedulian dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Wakatobi," ucap Haliana.
Dia menyebutkan pembangunan itu juga sesuai dengan janji kampanye untuk masyarakat Bajau yang tidak memiliki rumah agar dibuatkan hunian bagi mereka. Hal tersebut juga merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat hingga ke pemerintah kabupaten dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Sehingga daerah dengan keterbatasan anggaran yang sangat membutuhkan dukungan anggaran lewat APBN dan APBD provinsi, peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam bidang perumahan dapat diatasi," lanjutnya.
Pihaknya berharap agar program tiga juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat bisa mengalokasikan program tersebut di Kabupaten Wakatobi.
