Kendari (ANTARA) - Oleh Farida, Program Studi Pertanian Pascasarjana Universitas Halu Oleo
Pembangunan infrastruktur maritim merupakan aspek yang sangat fundamental dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 17.000 menjadikan Indonesia sebagai negara dengan potensi maritim yang sangat besar.
Berdasarkan data Kemenhub 2024, potensi sektor kemaritiman nasional sangat besar dengan luas lautnya dua pertiga wilayah NKRI serta garis pantai yang terpanjang kedua di dunia yaitu 81.290 km. Letak goegrafis Indonesia berada di jalur perdagangan Internasional utama seperti Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok dan Selat Makassar menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang memiliki peran penting dalam perdagangan global maupun regional.
Tantangan utama dalam pembangunan nasional adalah lemahnya integrasi wilayah dan konektivitas antar pulau di Indonesia terutama terhadap pulau-pulau kecil. Pembangunan infrastruktur masih memiliki kesenjangan antara wilayah barat dan wilayah timur karena pada umumnya pembangunan infrastruktur maritim lebih banyak dilakukan di wilayah barat Indonesia.
Infrastruktur maritim mencakup berbagai fasilitas dan sarana pendukung seperti pelabuhan, dermaga, kapal pengangkut, jalur pelayaran, serta infrastruktur pendukung seperti akses jalan menuju pelabuhan dan fasilitas logistik. Keberadaan infrastruktur yang modern dan memadai sangat penting untuk meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa, mempercepat arus perdagangan dan membuka akses bagi wilayah-wilayah terpencil.
Kondisi infrastruktur maritim Indonesia saat ini masih memiliki banyak kendala yang signifikan. Banyak pelabuhan utama yang kapasitasnya terbatas dengan fasilitas yang kurang memadai. Hal ini menyebabkan terhambatnya kelancaran operasional dan distribusi barang. Infrastruktur pendukung seperti dermaga, jalan akses dan fasilitas logistik di sekitar pelabuhan masih memerlukan pengembangan agar dapat mendukung kelancaran aktivitas maritim secara keseluruhan.
Pentingnya pembangunan infrastruktur maritim telah menjadi perhatian pemerintah. Hal ini tercermin dalam berbagai kebijakan dan program strategis, seperti dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2020-2024 dimana dalam RPJM tersebut terdapat 14 pelabuhan besar yang dikategorikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Hingga Tahun 2024 sebanyak 11 pelabuhan telah selesai dibangun sehingga mampu meningkatkan konektivitas antar wilayah yang berdampak positif bagi perekonomian nasional. Potensi ekonomi martitim Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp1,33 triliun per tahun semakin memperkuat pentingnya investasi yang berkelanjutan di sektor ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah kecil di Indonesia.
Dampak pembangunan infrastruktur maritim terhadap ekonomi nasional sangat signifikan. Peningkatan kapasitas pelabuhan dan dermaga serta modernisasi fasilitas bongkar muat akan meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa. Hal ini akan menurunkan biaya logistik dan mempercepat pengiriman barang yang tentunya berperan dalam peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar domestik dan internasional.
Pembangunan infrastruktur maritim juga memperkuat integrasi wilayah dengan terbukanya akses ke daerah-daerah terpencil, sehingga mendorong pemerataan pembangunan dan pengembangan ekonomi lokal.

Kegiatan ekonomi yang dilakukan di sektor maritim, antara lain 1. Industri perikanan; tidak hanya memberikan dampak ekonomi yang besar, tetapi juga berhubungan dengan sektor lain seperti makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik. Industri ini juga berperan sebagai pemasok bahan baku dari sumber daya laut yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan, 2. Pariwisata laut; merupakan bagian lain dari ekonomi maritim. Aktivitas seperti perjalanan eksklusif dengan kapal pesiar adalah salah satu contoh dalam industri ini. 3. Layanan angkutan laut lokal dan internasional; dalam upaya meningkatkan mobilitas melalui transportasi laut, penyediaan layanan angkutan laut antar pulau maupun antar negara menjadi faktor penting dalam ekonomi maritim, 4. Terminal kontainer; pengiriman barang antar pulau atau negara umumnya melibatkan penggunaan kontainer. Dari terminal ini, distribusi barang melalui jalur darat dapat berlanjut menuju tujuan akhir dan industri maritim lainnya akan mendapatkan manfaat langsung dari peningkatan infrastruktur, 5. Galangan kapal; Aktivitas yang dilakukan berperan dalam pembuatan, perbaikan dan perawatan kapal.
Beberapa aspek penting dalam pengembangan infrastruktur maritim untuk mendorong tercapainya stabilitas ekonomi nasional: 1. Pelabuhan dan terminal; pelabuhan adalah titik awal dan akhir penting dalam kegiatan perdagangan internasional. Pengembangan pelabuhan yang modern, efisien, dan berkapasitas besar dapat meningkatkan arus barang dan memperlancar distribusi. Selain itu, pembangunan terminal kargo dan penumpang yang memadai juga penting untuk mendukung pertumbuhan sektor ekonomi dan pariwisata. 2. Jaringan transportasi maritim, pengembangan jaringan transportasi maritim yang efisien dan terintegrasi sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah. Hal ini meliputi pengembangan jalur pelayaran, peningkatan kapasitas kapal, serta pembangunan jaringan kapal feri dan kapal penumpang yang dapat memfasilitasi mobilitas masyarakat dan wisatawan.
3. Infrastruktur pendukung, selain pelabuhan dan jaringan transportasi, pembangunan infrastruktur pendukung juga penting dalam pengembangan infrastruktur maritim. Ini termasuk pembangunan dermaga, tanggul, jalan akses, fasilitas bongkar muat, serta pembangunan fasilitas penunjang seperti gudang dan terminal logistik. 4. Pusat logistik; pengembangan pusat logistik maritim dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi barang. Pusat logistik yang terintegrasi dengan pelabuhan dan jaringan transportasi dapat mempercepat proses bongkar muat, penyimpanan, dan distribusi barang. Hal ini akan meningkatkan daya saing dan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat logistik regional.
5. Peningkatan keamanan dan keselamatan maritim; infrastruktur maritim juga harus dilengkapi dengan sistem keamanan dan keselamatan yang memadai yang meliputi pembangunan dermaga yang aman, sistem navigasi yang canggih, serta pengembangan sistem pengawasan dan patroli maritim. Keamanan dan keselamatan maritim yang baik akan memberikan rasa aman kepada pengguna jasa dan mendorong pertumbuhan sektor maritim. 6. Konservasi Lingkungan Pengembangan infrastruktur maritim juga harus memperhatikan aspek konservasi lingkungan. Pembangunan yang ramah lingkungan, meliputi penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang tepat, dan perlindungan terhadap ekosistem laut. Hal penting untuk menjaga keberlanjutan sektor maritim dalam jangka panjang.
Pembangunan infrastruktur maritim Indonesia menghadapi tantangan yang cukup kompleks dan beragam, sehingga memerlukan kebijakan dan strategi yang komprehensif dan inovatif untuk mewujudkan keberlanjutan dan efektivitasnya. Dalam konteks ini, rekomendasi kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur maritim ke depan harus fokus pada peningkatan investasi, modernisasi teknologi, pengembangan sumberdaya manusia serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Selain itu, penguatan sinergi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mempercepat pembangunan dan meningkatkan daya saing sektor maritim nasional. Dengan mewujudkan potensi maritim untuk ekonomi, Indonesia dapat menjadi poros maritim dunia yang kuat, memberikan kontribusi positif pada perekonomian global, serta meningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.