Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari Siska Karina Imran menyebut dapat warisan utang Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di masa kepemimpinannya sebesar Rp400 miliar.
"Ini juga saya harus sampaikan di publik sini bahwa Kota Kendari mempunyai banyak utang, kurang lebih hampir Rp400 miliar dari Pemkot sebelum nya," kata Wali Kota Kendari Siska Karina Imran saat ditemui di Kendari, Jumat.
Siska Karina Imran mengatakan dari utang tersebut terdapat beberapa yang mendekati jatuh tempo dan juga ada yang dibayar secara kontinyu, yaitu utang dari Dana Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN sebesar Rp250 miliar.
"Ada yang secara kontinu itu dibayar terus seperti dana PEN, utang pihak ketiga, sebenarnya yang banyak itu utang PEN Rp250 miliar," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk menanggulangi utang-utang pemerintahan sebelumnya itu, Pemkot Kendari akan menjalankan program-program dengan melihat kondisi keuangan yang ada di Kota Kendari.
"Sehingga utang-utang bisa kita bayarkan dari realisasi PAD (pendapatan asli daerah) kita dan juga dana-dana sumber-sumber dari pusat," jelasnya.
Siska juga mengungkapkan pembangunan di Kota Kendari nanti akan dilakukan dengan tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD, melainkan meminta bantuan dari pemerintah pusat.
"Jadi, kita harus minta bantuan dari kementerian-kementerian (untuk pembangunan di Kota Kendari)," ungkap Siska.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kendari Inarto mengaku cukup terkejut dengan utang-utang Pemkot Kendari usai mendapatkan informasi terkait hal tersebut.
"Kita butuhkan keterbukaan Pemerintah Kota Kendari, saya juga kaget setelah dibukakan utang mencapai Rp400 miliar. Alhamdulillah dengan Walikota Ibu Siska dan Bapak Sudirman ini bisa terbuka," ucap Inarto.
Ia juga menegaskan komitmen DPRD Kota Kendari untuk bersama-sama dengan Pemkot dalam mengatasi utang-utang tersebut.
"DPRD sudah berkomitmen sama Ibu Walikota Kendari untuk terus mengurangi utang-utang tersebut," tambah Inarto.