Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan aktivitas sesar Pelosika di wilayah Barat Laut Kecamatan Landono menjadi penyebab gempa bumi di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) yang dirasakan hingga di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin saat dihubungi di Kendari, Minggu, mengatakan bahwa gempa bumi itu terjadi pada pukul 10.25 Wita dengan berkekuatan magnitudo (M) 3,4.
"Wilayah Barat Laut Landono, Konawe Selatan diguncang gempa bumi M3,4," kata Rudin.
Dia menyebutkan berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan informasi gempa bumi M,34 itu terletak pada koordinat 4.06 Lintang Selatan (LS), 122.29 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat pada Jarak 1 kilometer Barat Laut Landono.
"Pada kedalaman 5 kilometer," ujarnya.
Rudin menyebutkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter itu, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat sesar pelosika di Barat Laut, Landono, Konsel.
Adapun dampak dari gempa tersebut dilaporkan dapat dirasakan di Konsel hingga wilayah Kendari III MMI atau getaran dapat dirasakan nyata dalam rumah, dan seakan-akan getaran itu seperti truk yang berlalu.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," jelas Rudin.
Ia mengungkapkan berdasarkan hasil permodelan menunjukkan jika gempa bumi itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Hingga pukul 10.50 Wita, hasil pantauan menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan," ungkapnya.
Rudin juga mengimbau seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disiarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tambah Rudin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa di Konawe Selatan karena aktivitas sesar Pelosika