Kendari (ANTARA) - Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara H.Hugua didampingi Kakanwil Kemenag H Muhamad Saleh dan Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, meluncurkan video Dokumenter Desa Sadar Kerukunan Desa Suka Damai Kabupaten Muna Barat dan Pembukaan Orientasi Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan Tingkat Sultra, di Aula Kanwil Kemenag Sultra. Senin (21/4) malam.
Kakanwil mengatakan, Desa Suka Damai hari ini membuktikan bahwa kerukunan itu bukan hanya slogan, tapi sebuah nilai yang benar-benar bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses panjang, dialog yang terbuka dan semangat gotong royong, desa ini telah menunjukkan bahwa hidup dalam perbedaan bisa menjadi kekuatan, bukan kelemahan.
"Di desa ini, masyarakat hidup berdampingan dalam keberagaman. Agama boleh berbeda, suku dan latar belakang bisa tak sama, tapi rasa kebersamaan, gotong royong dan saling menghormati tetap terjaga," tegas Kakanwil.
Kakanwil menyebut, Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara, menindak lanjuti program prioritas Kementerian Agama berdampak yakni Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan melalui peluncuran Program Kampanye dan Publikasi Kerukunan dengan membuat Video Dokumenter desa sadar kerukunan dengan tagline “Kita Beda Tapi Rukun”.
"Melalui program ini, kita ingin mengajak semua untuk menyadari bahwa perdamaian dan keharmonisan tidak dibangun dari pusat ke daerah, tetapi justru tumbuh dari desa ke desa, dari hati ke hati," ujar Kakanwil.
Dirinya berharap, peluncuran video dokumenter ini dapat mendorong hadirnya desa-desa yang menjunjung tinggi toleransi, saling menghormati antar umat beragama dan menjaga persaudaraan dalam bingkai kebhinekaan.
"Video yang hari ini kita luncurkan bukan hanya dokumentasi. Ia adalah kisah hidup dari masyarakat Desa Suka Damai. Sebuah kisah tentang bagaimana keberagaman bisa menjadi sumber kekuatan, bukan perpecahan," imbuhnya.
Menurut Saleh, video tersebut merupakan bagian penting dari upaya menyebarluaskan praktik-praktik baik (best practice) dalam membangun harmoni sosial. Bukan hanya sekedar ditonton, tapi untuk menginspirasi, untuk mengajak desa-desa lain meneladani semangat yang sama.
"Terima kasih dan penghargaan kepada seluruh masyarakat Desa Suka Damai, kepada pemerintah daerah Kabupaten Muna Barat, FKUB Provinsi Sulawesi atas sinergi dan kolaborasinya, serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam lahirnya video ini. Semoga ini menjadi langkah awal dari gerakan yang lebih luas dalam mewujudkan Sulawesi Tenggara yang damai, rukun dan sejahtera.

Kakanwil mengajak seluruh yang hadir untuk terus menjaga kerukunan sebagai warisan terbaik untuk generasi mendatang.
"Kerukunan adalah modal sosial terbesar kita, dan desa seperti Suka Damai telah memberi contoh bahwa dari desa, Indonesia bisa damai," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sultra yang meluncurkan video tersebut menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas upaya yang dilakukan oleh Kemenag Sultra bersama FKUB, tokoh agama dan Masyarakat dalam menjaga kerukunan di Sultra.
Menurut Hugua, apa yang ditunjukkan oleh Desa Suka Damai, Kab. Muna Barat sangat luar biasa dan patut menjadi contoh.
"Ini contoh, Kerukunan di tengah-tengah keberagaman masyarakat. Ini juga merupakan cerminan dari upaya kolektif kita dalam menjaga nilai-nilai harmoni dan Kebhinekaan," kata Wagub.
Dirinya berharap, video tersebut tidak hanya sekedar disaksikan, namun menjadi inspirasi keberhasilan membangun harmonisasi di tengah kemajemukan.
Turut hadir Forkopimda Sultra, Ketua FKUB Sultra bersama Pengurus, Ketum MUI Sultra, Ketua PWNU Sultra, Ketua FKPT, Kasatgaswil Densus 88 AT Polri, Camat Tiworo Tengah, Kepala Desa Suka Damai, Pejabat Administrator, Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan segenap tamu undangan.
