Kendari (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara Muhammad Endang, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra mengambil langkah serius dalam mencegah penyebaran virus corona di daerah itu.
"Kita tidak boleh menganggap ini adalah hal sepele karena kita sangat rentan. Kenapa rentan? karena kita lihat begitu besarnya arus keluar masuk TKA di Sulawesi Tenggara yang memang cukup tinggi," katanya, Rabu.
Menurut Endang, masyarakat di Sulawesi Tenggara cukup rentan terhadap virus tersebut, sehingga ia berharap Pemprov melakukan upaya pencegahan sejak dini sehingga virus tersebut tidak masuk di daerah itu.
"Saya sendiri baru saja dari bandara Sabtu yang lalu, penanganannya biasa-biasa saja. Penanganannya belum ada yang luar biasa, padahal kita inginkan penanganan ini adalah penanganan yang dilakukan secara luar biasa," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, meskipun di Sulawesi Tenggara belum ada yang terpapar oleh virus corona, namun ia meminta kepada pemerintah dan masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaannya.
"Alhamdulillah sampai hari ini belum ada informasi atau data berkenaan dengan suspect atau yang terkena dampak dari penyebaran virus corona ini, tapi kami harap masyarakat tetap waspadawaspada," pungkasnya.
Baca juga: Dinkes: sebanyak empat warga Tiongkok negatif idap virus corona
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Andi Hasnah mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi bersama stakeholder terkait salah satunya KKP Kendari untuk melakukan deteksi dini baik di bandara maupun di pelabuhan.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan KKP Kendari untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini melalui thermal scanner atau alat pemindai suhu bagi pelaku perjalanan khususnya pada negara terjangkit," katanya.
Selain itu, ia juga menyampaikan dengan banyaknya TKA di Kabupaten Konawe yaitu Kawasan pertambangan PT VDNI dan OSS yang memiliki TKA China, maka pihaknya memperkuat pengawasan dini di Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe.
"Kemarin sudah dilaporkan telah dilakukan pemeriksaan kepada seluruh tenaga kerja asing di daerah Morosi sebanyak 724 orang dan alhamdulillah belum ditemukan TKA yang mengalami gejala infeksi virus corona," pungkasnya.