Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tenggara menyatakan jumlah investor saham di wilayah itu hingga 2019 mencapai 4.053 investor
"Di tahun 2019 lalu, Bursa Efek Indonesia Sulawesi Tenggara berhasil mencatatkan catatan kenaikan jumlah investor sebanyak 70 persen. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat Sulawesi Tenggara untuk berinvestasi semakin besar," kata Ph Kepala Kantor BEI Sultra, Ricky, di Kendari, Selasa.
Dikatakan, penambahan jumlah investor saham selama 2019 yakni 1.230 investor dari jumlah sebelumnya pada tahun 2018.
"Kami berterima kasih kepada seluruh kalangan masyarakat Sulawesi Tenggara yang telah turut mendukung literasi, inklusi serta aktivasi di Pasar Modal Indonesia," katanya.
Menurut dia, pertambahan investor tersebut didominasi oleh kaum milenial, di mana tercatat ada sebanyak 1.901 investor merupakan kaum milenial atau investor berusia di bawah 30 tahun.
"Penambahan jumlah investor di tahun 2019 didukung oleh beberapa hal di antaranya sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal ke berbagai instansi/lembaga di Sulawesi Tenggara," katanya.
Selain itu katanya, terdapat Galeri Investasi yang tersebar di 7 perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara, kemudian Kampanye Program “Yuk Nabung Saham”, di mana melalui program ini masyarakat dapat
membuat rekening saham dengan setoran awal 100.000 rupiah.
"Pasar Modal bukan milik orang-orang kaya saja, tapi Pasar Modal adalah tempat berinvestasi bagi semua kalangan. Kami harap melalui sosialisasi dan edukasi yang benar dapat membuat semakin banyak masyarakat Sulawesi Tenggara yang sadar akan pentingnya berinvestasi," katanya.