Kendari (ANTARA) - Sebanyak empat produk yaitu kelapa, jambu mete, beras, dan rumput laut menjadi komoditas yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara.
Bupati Buton Utara, Abu Hasan di Kendari, Rabu mengungkapkan, saat ini ada empat jenis komoditas unggulan yang menjadi perhatian pemerintah untuk dikembangkan yakni, kelapa, jambu mete, beras dan rumput laut.
"Kami yakin bahwa dari empat komoditas unggulan ini merupakan perhatian, karena akan memberi peluang bisnis dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi kerakyatan di Buoton Utara," ujaranya.
Bupati mengatakan, peluang usaha yang menjanjikan bagi kemakmuran masyarakat di Buton Utara sekaligus menjadi jawaban dari masalah perekonomian yang dihadapi masyarakat khususnya para petani akibat anjloknya ekonomi pasar global.
"Kalau masyarakat dan pemerintah saling mempercayai, maka tentu akan mendorong lahirnya Industri-industri baru pada sentra-sentra komoditi tersebut, yakin dan percaya Buton Utara akan menjadi pusat ekonomi baru bagi Provinsi Sulawesi Tenggara," ujar bupati.
Baca juga: Buton Utara luncurkan bibit unggul rumput laut kultur jaringan
Mantan Karo Humas Pemprov Sultra itu, beberapa komoditas unggulan Butur satu persatu mulai dikembangkan pengelolaannya. Setelah pengelolaan beras organik, Bupati Buton Utara juga telah meluncurkan dan meresmikan pabrik kelapa terpadu yang dibangun di Desa Wamboule Kecamatan Kulisusu Utara.
"Kami berharap melalui Pabrik Kelapa terpadu ini menjadi sebuah industri baru yang diproyeksikan dapat memanfaatkan semua unsur pada buah kelapa, mulai dari serabut, batok, daging, hingga air kelapa, dengan memproduksi berbagai minuman dan minyak (coco fiber, coco peat, arang/briket batok, asap cair, VCO, cco, pakan ternak, galeno, santan cair, dan nata de coco," tuturnya.
Kapasitas Produksi dari pabrik kelapa "Bumdes Tosaloro" mampu memproduksi 1.000 - 1.500 butir kelapa per shift per hari.
"Hasil yang diharapkan berupa VCO (virgin coconut oil) maka rasio output maksimal berada di 5 persen yaitu sekitar 50 liter – 75 liter per shift per hari. Namun jika output yang diharapkan adalah CCO (coconut cooking oil), maka rasio output maksimal berada di 10 persen yaitu sekitar 100 liter – 150 liter per shift per hari," tuturnya.
Berita Terkait
Thea dan Theo tampil gemilang dalam kejuaraan golf Optimas-JAGA International Series 2024 di Abu Dhabi
Kamis, 18 April 2024 10:19
Gunung Ruang Sulut erupsi muntahkan abu vulkanik setinggi tiga kilometer
Rabu, 17 April 2024 20:22
Gunung Marapi hempaskan abu vulkanik setinggi 1,5 Km
Sabtu, 6 April 2024 9:20
Gunung Marapi kembali erupsi setinggi kolom abu 500 meter
Jumat, 19 Januari 2024 11:57
PVMBG minta warga tidak beraktivitas di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki
Rabu, 17 Januari 2024 9:43
Gunung Ibu di Maluku Utara erupsi dan lontarkan abu setinggi 1.000 meter
Senin, 15 Januari 2024 12:21
Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi dan lontarkan abu setinggi 2.000 meter
Rabu, 10 Januari 2024 8:42
Gunung Dukono Maluku Utara meletus lontarkan abu setinggi 4.000 meter
Rabu, 3 Januari 2024 7:04