Kendari (Antaranews Sultra) - Seorang calon haji bernama Marwa yang tergabung di Kloter 20 UPG rombongan 6 asal Sulawesi Tenggara nyaris ditangkap polisi Arab Saudi karena disangka sebagai pedagang eceran mukimin di pinggir Jalan Misfalah, Senin.
Kasubag Humas Kemenag Sultra, Rahmad, di Kendari, Senin, mengatakan informasi yang diperoleh dari Ketua Kloter 20 UPG Abdul Kadir dari Arab Saudi membenarkan peristiwa itu.
"Memang jamaah Marwa ini tidak membawa identitas apa pun berupa tas ketika penyergapan terjadi, untung ada gelang yang dikenakannya yang telah menyelamatkannya dari sergapan razia kepolisian Arab Saudi," katanya.
Abdul Kadir dari Arab Saudi ketika dihubungi mengatakan di depan hotel pemondokan jamaah Kloter 20 UPG asal Sultra memang setiap pagi, setelah shalat subuh, selalu dipadati pedagang mukimin.
"Marwa bersama tiga rekannya yang lain ikut juga berada di kerumunan penjual. Kedua temannya tidak kena razia karena lengkap identitasnya. Oleh karena dia tidak membawa identitas sehingga Marwa nyaris digelandang dan ditangkap polisi Arab Saudi," katanya.
Akan tetapi, katanya, mujur bagi Marwa karena saat hendak ditangkap masih ada gelang identitas di tangannya sehingga tidak jadi ditangkap.
"Saat insiden nyaris salah tangkap tersebut, Marwa hanya pasrah tidak bisa membela diri. Ditambah lagi dengan kondisinya yang sangat ketakukan, dia tanpa bisa berkata apa pun karena tidak bisa berbahasa Arab. Untung ada anak alumni Gontor bisa menjelaskan dengan fasih berbahasa Arab kepada petugas sekaligus membantu Marwa memperlihatkan identitas JCH berupa gelang kepada petugas yang akan mengangkutnya, sehingga ia pun dibebaskan," tuturnya.
Abdul Kadir selaku Ketua Kloter 20 UPG dan juga Kepala Kanwil Kemenag Sultra telah mengantisipasi hal itu dengan mengumpulkan semua petugas, termasuk ketua rombongan dan ketua regu, agar mengingatkan jamaah untuk selalu membawa identitas diri ketika beraktivitas di luar hotel.
"Kami sudah mengoordinasikan hal ini kepada semua jamaah. Dengan harapan insiden seperti ini tidak terulang lagi demi kenyamanan dalam beribadah," katanya.