Kendari (Antaranews Sultra) - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kendari, Sitti Ganef mengatakan, tingginya curah hujan akhir-akhir ini menyebabkan kualitas produksi cabai petani menjadi rusak.
Guyuran hujan tanpa henti berdampak buruk terhadap tanaman cabai. Daun tanaman yang memasuki masa pertumbuhan rontok, dan akhirnya membusuk," kata Ganef, di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat.
Ia mengatakan, saat ini para petani sudah mulai mengeluh karena buah cabai mereka banyak yang layu sebelum saatnya dipanen.
"Tentunya ini bisa membuat para petani menjerit, karena biaya operasional atau biaya produksi tidak akan sesuai dengan hasil yang didapatkan," katanya.
Menurut Ganef, kondisi ini bisa memicu kenaikan harga cabai karena pasokan ke pasaran akan berkurang.
"Jangan heran kalau tiba-tiba harga cabai melonjak, itu salah satu penyebabnya adalah curah hujan tinggi sehingga cabai tidak bisa berproduksi dengan baik," katanya.
Disebutkan, petani cabai tersebar di Kecamatan Abeli, Baruga, Mandonga dan Puuwatu.