Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mencatat produksi komoditas jagung di daerah itu pada 2017 mencapai 149.000 ton pipilan kering.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir, di Kendari, Minggu, mengatakan jumlah produksi jagung tersebut mengalami peningkatan signifikan dibanding produksi tahun 2016.
"Produksi komoditi jagung pada 2016 hanya 90 ribu ton. Secara signifikan mengalami peningkatan sebanyak 149 ribu ton pada 2017 atau naik 66 persen," katanya.
Dia mengatakan peningkatan produksi tersebut karena banyaknya program pemerintah pusat yang dikucurkan ke daerah itu dalam rangka meningkatkan produksi tanaman jagung.
"Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan atau peningkatan produksi jagung di Sultra dengan cara memberikan bantuan baik bantuan bibit maupun bantuan sarana atau alat produksi pertanian khusus komoditas agung," katanya.
Menurut dia, program pengembangan tanaman jagung di Sultra sudah menjadi sebuah gerakan tanam di masyarakat yang didukung oleh seluruh kabupaten kota yang ada di daerah itu.
"Selain itu petani juga bergairah untuk menanam jagung karena ada kepastian pasar baik yang dilakukan oleh pihak swasta maupun yang dilakukan oleh pemerintah melalui Perum Bulog yang siap membeli seluruh produksi jagung dari petani," katanya.
Untuk saat ini kata dia, hasil produksi jagung dari petani masih dibeli oleh para pengusaha dari luar Sultra khususnya Sulawesi Selatan yang dijadikan sebagai salah satu bahan baku pakan ternak.