Jakarta, Antara Sultra - Ketua PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr
dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K), berharap Presiden Joko Widodo turun
tangan mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri dengan turut
mencanangkan imunisasi ulang.
"ORI ini harus dimulai kepala
negara. Kalau dimulai kepala negara, enam bulan bisa selesai," kata
Pulungan, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin.
Dia mencontohkan imunisasi measless rubella yang turut serta
dilaksanakan oleh Presiden, dan penanganan vaksin palsu yang
diinstruksikan langsung Jokowi bisa berjalan dan diselesaikan dengan
cepat.
Oleh karena itu, dia mengharapkan Jokowi berperan serta
dalam program imunisasi ulang difteri supaya pelaksanan berjalan secara
cepat.
Terlebih lagi, penyakit difteri ini belum berhenti mewabah
dan malah terus bertambah. Data dari IDI mencatat kasus difteri terjadi
di 142 kabupaten-kota di 28 provinsi seluruh Indonesia dengan lebih
dari 600 pasien dirawat di rumah sakit dan 40 kasus berakhir kematian.
Dia
menjelaskan sampai saat ini cakupan ORI yang mulai dilaksanakan pada 11
Desember 2017 capaiannya masih jauh yang diharapkan. "Di Jawa Barat
belum sampai 20 persen," kata Aman.
Selain itu, anak-anak sekolah saat ini juga sudah memasuki masa liburan sehingga pelaksanaan ORI tidak dilaksanakan sekolah.
Dia menilai apabila tugas pelaksanaan ORI difteri dibebankan hanya di
puskesmas kurang efektif karena tergantung dengan kesadaran masyarakat
yang membawa anaknya ke fasilitas kesehatan.