Jakarta, Antara Sultra - Presiden Joko Widodo melantik pasangan Anies
Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Jakarta periode 2017-2022.
Menurut laporan Antara di Istana Negara, Jakarta pada Senin,
Gubernur dan Wagub terpilih DKI Jakarta Anies-Sandi melakukan kirab di
lingkungan istana kepresidenan mulai dari Istana Merdeka hingga Istana
Negara.
Keduanya tiba di ruangan Istana Negara pada sekitar pukul 15.55 WIB
sebelum Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla.
Presiden mengenakan pakaian jas hitam, kemeja putih dan dasi
berwarna merah saat prosesi pelantikan Gubernur dan Wagub DKI Jakarta
itu.
Sementara itu, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengenakan pakaian
dinas upacara berwarna putih lengkap dengan tanda kepangkatan dan topi.
Dalam acara itu dibacakan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 83P
Tahun 2017 Tentang Pengesahan Pemberhentian Gubernur DKI Jakarta Sisa
Masa Jabatan Tahun 2012-2017 dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Masa Jabatan Tahun 2017-2022, sebelum
Presiden melantik Anies-Sandiaga.
Presiden Jokowi juga telah mengambil sumpah jabatan Gubernur Anies dan Wagub Sandiaga di Istana Negara.
Saat pesta demokrasi DKI Jakarta putaran pertama pada Februari 2017,
terdapat tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yaitu Agus
Harimurti Yudhoyono dan Syliviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama dan
Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Selanjutnya, pasangan Anies dan Sandiaga telah memenangi Pilgub DKI
Jakarta dalam putaran kedua pada April 2017, bersaing dengan pasangan
cagub Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Sementara itu, dalam banyak kesempatan kunjungan kerja ke
daerah-daerah, Presiden Joko Widodo mengingatkan supaya masyarakat dapat
terus rukun dan bersatu dalam perbedaan pilihan kepala daerah untuk
membangun bangsa.
"Yang namanya pilihan wali kota, pilihan bupati, pilihan gubernur,
maupun pilihan presiden itu hanya kontestasi 5 tahun sekali. Jangan
korbankan gara-gara pilihan bupati, wali kota, gubernur, atau presiden
kita jadi pecah. Tidak. Kita harus berani bilang itu," kata Jokowi saat
kunjungan kerja ke Kota Tangerang Selatan pada Rabu (11/10).