Kendari (Antara Sultra) - Pedayung pelajar binaan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Tenggara membidik medali emas pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIII, 11-22 September 2017 di Semarang, Jawa Tengah.
Pelatih dayung pelajar Sultra Lasmin di Kendari, Sabtu, mengatakan 13 pedayung yang akan berlaga adalah yang terbaik dari puluhan atlet yang menjalani seleksi.
"Mudah-mudahan 13 pedayung pelajar menjawab harapan dengan menyumbangkan medali emas. Popnas tahun 2016 cabang olahraga dayung hanya memberikan medali perak dan perunggu," kata Lasmin.
Kegagalan merebut medali Popnas dua tahun lalu menjadi pelajaran bagi pelatih dan pengelola Pusat Pembinaan Latihan dan Pelajar Dispora Sultra.
"Saya belum bisa memastikan nomor mana yang akan menyumbangkan medali emas tetapi optimistis dari lima nomor yang diikuti ada yang menyabet medali emas," katanya.
Hal senada disampaikan pelatih pencak silat Alimin bahwa anak binaannya akan mempertahankan tradisi medali emas dari arena pesta olahraga pelajar dua tahunan tersebut.
"Pencak silat hanya yakin dan bertekad mempertahankan koleksi medali emas. Pesilat pelajar Sultra diperhitungkan kontingen daerah lain tetapi pesilat Sultra pun tidak pernah meremehkan lawan," katanya.
Secara terpisah Kepala Bidang Olahraga Dispora Sultra Dharma Tayeb mengatakan Popnas adalah event tertinggi tingkat pelajar yang dijadikan tolok ukur prestasi atlet dan kinerja pelatih.
"Pembinaan atlet bertujuan menciptakan atlet berprestasi pada event sasaran. Jika gagal mencapai prestasi pada event sasaran, seperti Popnas maka patut diduga ada yang salah dalam penanganan atlet tersebut," kata Dharma
Sehingga, pengelola melakukan evaluasi secara menyeluruh yakni mulai rekrutmen atlet, perencanaan program latihan, pelaksanaan program latihan, rekrutmen pelatih hingga pergantian pelatih.
"Agar sasaran prestasi dicapai maka Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai pengguna harus tegas mengambil keputusan, termasuk mengganti pelatih atau atlet yang tidak disiplin," katanya.