Jakarta, Antara Sultra - Rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz
al-Saud tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu siang, untuk
melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia selama 1-9 Maret 2017.
Raja
Salman turun dari pesawat menggunakan eskalator, disambut oleh Presiden
Joko Widodo dan sejumlah pejabat termasuk Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok).
Setelah bersalaman dan bercakap-cakap sebentar,
Raja Salman masuk ke mobil yang sudah disiapkan. Menteri Agama
mendampingi Raja Salman di dalam mobil. Rombongan akan langsung menuju
ke Istana Bogor.
Di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, beberapa pesawat sudah mendarat sebelum kedatangan pesawat yang ditumpangi Raja Salman.
Keterangan Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
menyebutkan pada Selasa (28/2) dua pesawat tiba pukul 09.00 WIB dan
18.07 WIB, mengangkut 28 orang.
Pada Rabu pagi pukul 00.30 WIB
tiba satu pesawat yang mengangkut 41 orang, pukul 02.20 WIB satu pesawat
yang mengangkut 30 orang, pukul 04.30 WIB satu pesawat pengangkut 20
orang dan pukul 11.20 WIB satu pesawat pengangkut 18 orang.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa delegasi
resmi Arab Saudi yang turut dalam kunjungan kenegaraan Raja Salman bin
Abdulaziz al-Saud ke Indonesia meliputi 112 orang.
"Daftar delegasi resmi mereka itu sekitar 112 orang, yang diantaranya
terdiri atas 19 pangeran dan tujuh menteri," kata Juru Bicara
Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir.
Dia mengatakan bahwa menteri-menteri Arab Saudi yang dibawa dalam
kunjungan kenegaraan Raja Salman itu adalah menteri yang akan
menandatangani 10 nota kesepahaman kerja sama antara pemerintah
Indonesia dan Arab Saudi, antara lain dalam bidang kebudayaan,
kesehatan, dan peningkatan status mekanisme bilateral.
Selain itu
juga nota kesepahaman kerja sama keislaman dan dakwah, pendidikan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kelautan dan perikanan, penanganan kejatahan
lintas batas, pelayanan udara, usaha kecil dan menengah dan perdagangan.