Kendari (Antara News) - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono meminta wartawan di Sulawesi Tenggara untuk menjunjung tinggi sikap profesionalisme dalam melakukan kegiatan jurnalistik.
"Seorang wartawan yang tidak memiliki profesionalisme tidak akan bisa bekerja dengan baik dan maksimal dalam menjalankan profesinya sebagai seorang pewarta yang baik," kata Margiono saat melantik Pengurus PWI Sultra di Kendari, Sabtu.
Ia mengatakan, salah satu cara agar wartawan bisa profesional dalam menjalankan kegiatannya adalah memahami kode etik jurnalis dan lulus uji kompetensi wartawan.
"Berdasarkan laporan yang kami peroleh bahwa saat ini jumlah wartawan yang menjadi anggota PWI Sultra adalah 152 orang, harapan kita sekitar 80 persen wartawan yang menjadi anggota PWI Sultra sudah bisa ikut ujian kompetensi wartawan," katanya.
Menurut dia, momen dikukuhkannya kepengurusan PWI Sultra maka bisa mengedepankan program uji kompetensi bagi wartawan di Sultra. "Karena uji kompetensi seorang wartawan, turut menunjang profesionalismenya dalam bekerja sebagai seorang jurnalis sehingga karyanya bisa memberikan manfaat bagi orang banyak," katanya.
Margiono juga menegaskan
tugas utama PWI sebagai organisasi kewartawanan hanya dua, yakni
meningkatkan profesionalisme wartawan dan memfasilitasi uji kompetensi
wartawan.
"Hanya dua itu, meningkatkan profesionalisme wartawan dan
memfalisitasi wartawan mengikuti uji kompentensi," katanya.
Sementara menyangkut kesejateraan wartawan kata dia, bukanlah tugas
dari Pengurus PWI melainkan kewajiban dari perusahaan pers atau media
yang mempekerjakan para wartawan.
"Perusahaan pers yang mempekerjakan wartawan, bertanggung jawab
penuh dengan kesejahteraan para wartawannya. PWI tidak mengurus masalah
kesejahteraan wartawan," katanya.
Oleh karena tanggung jawab meningkatkan kesejahteraan wartawan ada
pada pihak perusahaan media kata dia, maka PWI sebagai organisasi
kewartawanan tidak boleh meminta bantuan atau sumbangan dari pihak mana
pun untuk alasan meningkatkan kesejahteraan wartawan.
PWI kata dia, hanya boleh menerima bantuan bila bantuan tersebut
semata-mata untuk meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme wartawan
dan uji kompetensi.
"Kalau ada pihak-pihak yang mau memberi bantuan kepada PWI termasuk
pemerintah provinsi, silahkan saja kalau bantuan yang diberikan untuk
pendidikan wartawan," katanya.
Menurut dia, wartawan perlu terus belajar dan belajar karena hanya
wartawan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan menulis yang bisa
memberikan inspirasi dan kemaslahatan bagi banyak orang.
"Karya jurnalistik wartawan yang baik adalah karya yang dapat
memberi manfaat bagi banyak orang. Karya jurnalistik seperti itu hanya
bisa dihasilkan oleh wartawan yang profesional dan memiliki kompetensi,"
katanya.
Pengurus PWI Provinsi Sultra periode 2015-2020 yang dilantik Ketua Umum
PWI Margiono antara lain Sarjono sebagai ketua, Mahdar Tayong sebagai
sekretaris dan Abdul Azis Senong sebagai bendahara, serta Ketua Dewan
Kehormatan Daerah Provinsi Sultra Sudirman Duhari.