Kolaka (Antara News) - Sebuah bis angkutan kota antarprovinsi (AKAP) "Sabar Menanti" terperosok dalam saluran air kedalaman satu meter hingga nyari masuk jurang di di jalur
trans Sulawesi KM 17 Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Jumat
sekitar pukul 10.15 Wita.
Sopir Bis AKAP "Sabar Menanti", Herman (22) di lokasi kejadian
tersebut menjelaskan, kendaraan bernomor polisi DD 7630 AY itu terperosok dalam parit sedalam satu meter itu untuk menghindari terjadi tabrakan
dengan mobil jenis Avanza yang berjalan searah di jalan tanjakan, tiba-tiba berhenti di depan bis tersebut.
Namun kata sopir bis yang mengangkut penumpang dan barang hingga di atap mobil
tersebut, bisa mengendalikan kendaraannya, sehingga bis AKAP itu berhenti, namun beban muatan snagat berat, sehingga mobil itu mundur ke belakang secara perlahan hingga
terperosok ke saluran air tersebut.
"Untung kondisi saya dalam keadaan tidak panik, sehingga bisa
mengontrol posisi jatuhnya mobil bis ini hanya sampai terperosok dalam
parit itu, dan tidak sampai ke bibir jurang yang berkedalaman sekitar
sepuluh meter," ujarnya.
Herman mengatakan, kendaraan bis yang berkapasitas sekitar 30 kursi
itu, mengangkut tujuh orang, dan selebihnya memuat barang paket
buah-buahan dari Sulawesi Selatan tujuan Kota Kendari.
Aparat pengedalian massa (Dalmas) Polres Kolaka yang tiba di lokasi kejadian itu membantu evakuasi penumpang dan muatan barang bis AKAP itu.
Kasatlantas Polres Kolaka, AKP Muhajir Almuraj bersama Kepala Dinas Perhubungan Kolaka, Amran Firdaus, mengatakan, penumpang bis AKAP "Sabar Menanti" itu berjumlah tujuh orang dan dalam keadaan selamat.
"Kendaraan bis ini terperosok dalam saluran karena terhalang kendaraan kecil saat melakukan pendakian, sementara kondisi kemiringan jalan sekitar 15 derajat," ujar Muhajir.
Menurut dia, kondisi bis AKAP tersebut masih laiak beroperasi, hanya karena kondisi jalan yang mendaki serta terhalang kendaraan lain yang berhenti secara tiba-tiba, sehingga bis itu tidak bisa menahan beban muatan hingga mundur ke belakang dan masuk di parit.
"Ini murni kecelakaan dan bukan `human error` dan kendaraan ini juga masih laik jalan," ujarnya..