Jakarta (ANTARA News) -Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo mengatakan, Pilkada serentak tak akan menimbulkan konflik.
"Justru
ketika serentak, konsentrasi-konsentrasi massa partai itu akan
terkanalisasi pada wilayah masing-masing," kata Ganjar di Gedung DPR RI,
Jakarta, Selasa.
Ia yakin Pilkada serentak mampu menghentikan massa kiriman yang bisa menimbulkan kegaduhan.
"Kalau
biasanya ada voter atau kelompok-kelompok kiriman ke daerah atau tempat
lain, dengan pilkada serentak ini, justru tidak sempat mengirim karana
konsentrasi di tempat masing-masing," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Begitu
juga dengan cukong-cukong yang biasa "bermain" saat Pilkada, akan
disibukkan di tempatnya masing-masing dan tidak sempat mengirim massa ke
tempat lain.
"Cukong-cukong itu tak sempat melakukan migrasi
kekuatan. Kalau pilkada tak serentak, mereka bisa migrasi kekuatan
sehingga bisa menimbulkan konflik," sebut Ganjar.
Disamping itu, pilkada serentak juga mengharuskan partai politik menjaga massanya untuk tidak melakukan aksi yang memancing.
Salah
satu bunyi UU Partai Politik menyebutkan bahwa salah satu fungsi parpol
adalah menjaga iklim politik untuk tetap kondusif sehingga tidak hanya
menjadi fungsi Polri.
"Ini tugas parpol menjaga agar tidak
terjadi konflik, memberikan edukasi dari awal. Maka ketika pilkada
serentak, maka parpol sudah menyiapkan semuanya, termasuk menjaga
situasi yang kondusif, strategi, siapkan kader, koalisi permanen," kata
Ganjar.
Pelaksanaan pilkada serentak sendiri dilakukan per wilayah, tidak serentak se-Indonesia, namun lewat periodesasi.
"Saya
lebih memilih dilakukan per wilayah karena mampu mengurangi risiko
konflik. Kalau per provinsi, maka akan ada 33 kali pilkada," pungkas
Ganjar. (ANT).