Kendari (ANTARA News) - Harga gula pasir, yang ditawarkan para pedagang di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra)cenderung bertahan tinggi.
Pantauan di Pasar Mandonga dan Pasar Tradisional lainnya di Kendari, Rabu, gula pasir tanpa kemasan masih pada kisaran Rp11.500 per kilogram hingga Rp12.000 per kilogram atau naik Rp250-Rp300 dalam kilogram.
Sementara gula pasir dalam kemasan berkisar pada Rp12.500 per kilogram hingga Rp13.500 per kilogram.
Begitu pula tepung terigu dari berbagai jenis masih pada kisaran Rp10.500 per kilogram hingga Rp12.500 per kilogram dan mentega blue band Rp33.500 per kilogram juga naik rata-rata Rp1.000 per kilogram.
Menjelang masuknya bulan Suci Ramadhan 1432 hijriah, khusus harga minyak goreng dari berbagai merek juga cenderung naik namun masih dalam batas yang wajar.
"Memang sedikit naik namun masih terjangkau oleh konsumen yang datang membeli, sehingga tidak begitu bergejolak ditingkat konsumen," kata Ny Susi, pedagang sembako di Pasar Mandonga.
Harga minyak goreng bermerek seperti bimoli, filma kunci mas dijual antara Rp14,000-Rp15.000 per 100 mililiter. Sementara minyak goreng curah antara Rp11.000-Rp12.000 per kilogram kini naik menjadi Rp12.200 per kilogram.
"Persediaan minyak goreng pada tingkat pedagang pengecer maupun ditingkat penjualan toko besar masih cukup tersedia, sehingga kalaupun ada kenaikan masih dalam batas yang terjangkau," kata Susi, pedagang Sembako lainnya di pasar Sentral Kota Lama.
Sementara padagang kebutuhan pokok lainnya di Pasar Sentral Bonggoeya, Lukman, mengatakan stok kebutuhan pokok yang banyak dibutuhkan konsumen masih tergolong cukup tersedia di pasaran sehingga tidak perlu dikuatirkan akan terjadi kelangkaan maupun naik seketika.
Disamping, arus pengiriman barang baik melalui darat maupun laut dari luar daerah cukup lancar dan aman.
"Selama ini, tidak ada kendala pengiriman barang dari daerah produsen (Surabaya-Makassar) ke Kota Kendari melalui pelabuhan, semuan masih tergolong cukup lancar dan aman," katanya. (Ant).