Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menekankan pentingnya peran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam menjaga stabilitas keamanan. 

"Kepastian hukum atas lahan merupakan hal yang krusial di Indonesia, terutama di Sumut," ujar Bobby usai meluncurkan layanan peralihan hak atas tanah secara elektronik di Medan, Senin.

Ia menyebutkan, sertifikat yang diterbitkan oleh Kementerian ATR/BPN akan menjadi data dasar yang kuat untuk menjauhkan potensi konflik agraria. 

Apalagi, konflik agraria tidak jarang melibatkan organisasi dan massa, bahkan sampai berjatuhan korban jiwa di beberapa wilayah di Tanah Air.

"Persoalan tanah bisa jadi masalah besar, bahkan bisa merenggut nyawa. Bukan hanya masalah antar wilayah, kampung, kabupaten, provinsi, tetapi juga konflik bisa terjadi antar negara. Karena itu, peran ATR/BPN jadi sangat penting," katanya.

Baca juga: BPN Mubar gelar sosialisasi antikorupsi cegah gratifikasi pelayanan pertanahan

Gubernur juga menekankan penting layanan yang cepat dan tepat dalam melayani masyarakat di 33 kabupaten/kota se-Sumatera Utara atas lahan. 

Pihaknya berharap, layanan peralihan hak atas tanah secara elektronik bisa secepatnya diimplementasikan untuk memberikan layanan maksimal kepada masyarakat.

"Saya sangat berharap ini bisa diimplementasikan karena akan sangat membantu masyarakat, membantu kita dalam tata kelola pertanahan di Sumut,” kata Bobby.

Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara Sri Pranoto mengatakan, peluncuran layanan peralihan lahan itu merupakan babak baru dalam pengelolaan pertanahan di Sumut.

 "Layanan peralihan hak atas tanah secara elektronik ini akan mempercepat secara signifikan proses sertifikasi tanah di wilayah Sumatera Utara," katanya.

Saat ini, kata dia, data yang diberikan ATR/BPN Sumatera Utara mencatat layanan pertanahan yang diberikan lembaga tersebut dinilai cukup memuaskan. 

Baca juga: TNI-Polri bersama Kementerian ATR/BPN Mabar berkomitmen berantas mafia tanah


Pewarta : Muhammad Said
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2025