Kendari (ANTARA) - Tim SAR Gabungan membagi dua tim untuk melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang hilang di sekitar Perairan Pantai Jodoh, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari Minggu, mengatakan bahwa pencarian tersebut merupakan operasi hari kedua terhadap satu orang nelayan bernama La Hamidu (57), yang belum kembali dari melaut dengan menggunakan perahu.
"Pada pukul 07.15 WITA, Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan operasi SAR," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa dalam operasi hari ini, Tim SAR Gabungan membagi menjadi dua tim yang akan melaksanakan penyisiran di sekitar lokasi terakhir korban, di Perairan Pantai Jodoh.
"Pencarian dilakukan dengan kondisi cuaca hujan ringan, kecepatan angin sekitar 18 kilometer dari arah timur laut, dengan tinggi gelombang 0,5-1 meter," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut terdapat beberapa unsur yang terlibat, antara lain Pos SAR Baubau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Busel, PMI Baubau, Babinsa Desa Bola, Bhabinkamtibmas, masyarakat sekitar, dan pihak keluarga korban.
"Adapun peralatan yang digunakan, yakni truk penyelamat, perahu karet, perahu, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," ungkap Aminuddin.
Diketahui, korban hilang saat pergi melaut menggunakan perahu untuk memancing ikan di sekitar Pantai Jodoh hingga sejauh 1 mil laut, pada Jumat (9/8) sekitar pukul 05.00 WITA. Namun, hingga sore hari, korban belum juga kembali, padahal kebiasaan korban sudah pulang ke rumah pada siang hari.
"Pencarian telah dilakukan hingga malam hari oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar menggunakan empat buah perahu, namun korban tak kunjungi ditemukan," tambah Aminuddin.
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari Minggu, mengatakan bahwa pencarian tersebut merupakan operasi hari kedua terhadap satu orang nelayan bernama La Hamidu (57), yang belum kembali dari melaut dengan menggunakan perahu.
"Pada pukul 07.15 WITA, Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan operasi SAR," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa dalam operasi hari ini, Tim SAR Gabungan membagi menjadi dua tim yang akan melaksanakan penyisiran di sekitar lokasi terakhir korban, di Perairan Pantai Jodoh.
"Pencarian dilakukan dengan kondisi cuaca hujan ringan, kecepatan angin sekitar 18 kilometer dari arah timur laut, dengan tinggi gelombang 0,5-1 meter," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut terdapat beberapa unsur yang terlibat, antara lain Pos SAR Baubau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Busel, PMI Baubau, Babinsa Desa Bola, Bhabinkamtibmas, masyarakat sekitar, dan pihak keluarga korban.
"Adapun peralatan yang digunakan, yakni truk penyelamat, perahu karet, perahu, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," ungkap Aminuddin.
Diketahui, korban hilang saat pergi melaut menggunakan perahu untuk memancing ikan di sekitar Pantai Jodoh hingga sejauh 1 mil laut, pada Jumat (9/8) sekitar pukul 05.00 WITA. Namun, hingga sore hari, korban belum juga kembali, padahal kebiasaan korban sudah pulang ke rumah pada siang hari.
"Pencarian telah dilakukan hingga malam hari oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar menggunakan empat buah perahu, namun korban tak kunjungi ditemukan," tambah Aminuddin.