Kendari (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatat jumlah penumpang berangkat dari pelabuhan Murhum Baubau pada semester pertama (Januari-Juni 2024) sebanyak 132.904 jiwa atau meningkat sebesar 16 persen.

Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Roni Abdullah, di Baubau, Selasa, menyebutkan bila dibandingkan persentase jumlah penumpang naik kapal pada periode yang sama tahun 2023 sebanyak 116.206 penumpang.

"Jadi, kalau kita lihat data jumlah penumpang yang naik dari Pelabuhan Murhum Baubau semester pertama tahun ini ada kenaikan sekitar 16 persen dari tahun sebelumnya," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa salah satu faktor penyumbang peningkatan arus penumpang adalah selain dari masa angkutan lebaran Idul Fitri juga masa libur anak sekolah atau tahun ajaran baru.

"Selain dari angkutan lebaran yang lonjakannya terjadi di situ, juga yang baru ini adalah masa liburan anak sekolah di sekitar Juni atau Juli ini," ujar mantan kacab Pelni Kumai, Kalteng ini.

Kemudian, Roni juga menyebutkan untuk jumlah penumpang turun atau tiba di pelabuhan pada semester pertama 2024 mencapai 134.592 jiwa atau terjadi peningkatan sebesar 15 persen dari periode yang sama tahun 2023 yang mencapai 117.173 jiwa.

Ia juga mengatakan, di sisa enam bulan ke depan diprediksi akan terjadi peningkatan penumpang, karena masih ada libur akhir tahun perayaan Natal dan tahun baru yang bisa menjadi potensi penambah tren kenaikan tersebut.

"Mungkin kalau prediksi kita tren jumlah penumpang yang ada di Baubau akan naik terus. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya itu kalau kita bandingkan ada pengaruh karena kondisi Covid-19 yang memang secara nasional," katanya.

Dikatakannya, masyarakat pengguna jasa kapal tersebut tercatat dari 12 kapal Pelni yang menyinggahi pelabuhan Murhum Baubau.

Roni juga mengimbau kepada masyarakat agar membeli tiket melalui beberapa saluran yang bisa digunakan seperti dengan mengunduh Pelni Mobile. Kemudian juga apabila ada penambahan untuk non seat sudah penuh tapi dispensasi masih bisa ditambah namun tidak dijual secara online, pengguna jasa yang ingin membeli disarankan ke loket kantor Pelni selama masih tersedia.

"Selain itu yang tidak kalah penting apabila membeli tiket itu kita mengharuskan gunakan KTP yang sesuai identitas diri, karena apabila tidak sesuai akan merugikan penumpang itu sendiri seperti misal soal asuransi maupun dalam pemeriksaan tiket akan merasa tidak nyaman bagi penumpang itu sendiri," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong/Yusran
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024