Kendari (ANTARA) - Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI) Afriansyah Noor mengimbau sejumlah perusahaan pertambangan di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dapat mendukung pelatihan tenaga kerja di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari.

"Kami mengimbau kepada perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara ini dapat memberikan atau menghibahkan peralatannya untuk digunakan melatih anak-anak kita," kata Afriansyah di sela melakukan kunjungan kerja di BPVP Kendari, di Kendari, Selasa.

Dia menyampaikan, gedung pelatihan alat berat BPVP Kendari untuk memberikan pelatihan kepada calon angkatan kerja yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara bagaimana cara menggunakan, mengoperasikan serta memperbaiki alat-alat berat yang digunakan di perusahaan-perusahaan tambang dan perindustrian.

"Jadi peralatan ini mungkin saya dengan Pak Kepala BPVP, Kementerian dan Pak Wagub juga, mencoba mencari solusi bagaimana yang terbaik," ucap dia.

Menurutnya keberadaan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari menjadi solusi bagi para calon angkatan kerja, apalagi pelatihannya yang diberikan secara gratis tanpa dipungut biaya.

Saat ini, lanjut dia, dengan hibah lahan yang telah diberikan Pemprov Sultra kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk perluasan pengembangan BPVP Kendari, semakin memberikan peluang bagi para calon angkatan kerja untuk bisa memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan kebutuhan perusahaan.

Pada lahan tersebut telah berdiri gedung pelatihan alat berat, namun BPVP Kendari masih menunggu ketersediaan peralatan untuk membuka pelatihan.

Oleh karena itu dia berharap perusahaan pertambangan yang ada di Sultra dapat mendukung dengan menghibahkan peralatan yang akan digunakan sebagai bahan pelatihan calon angkatan kerja.

"Instruktur kita sudah siap, tinggal peralatannya dan ini sudah kita koordinasikan dengan Kepala BPVP Kendari La Ode Haji Polondu," ujar dia.

Menurutnya peningkatan skil bagi para calon angkatan kerja sangatlah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga mampu mengelola sumberdaya alam dengan baik tanpa harus ke luar negeri.

"Saya sangat sedih jika melihat tenaga kerja kita harus ke luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan, apalagi dilakukan secara ilegal. Padahal, negeri kita ini memiliki banyak sumberdaya alam yang melimpah ruah," terangnya.

Kondisi tersebut, jelas dia, disebabkan kurangnya keterampilan yang dimiliki para angkatan kerja, kurangnya kesadaran dan rasa malas. Cara berpikir dan berperilaku seperti ini harus diubah, sehingga untuk bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan yang sesuai tidak perlu ke luar negeri.

Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas mengapresiasi BPVP Kendari, pasalnya dalam waktu setahun lahan yang dihibahkan kepada BPVP Kendari sudah dapat difungsikan dengan baik yakni membangun gedung pelatihan alat berat untuk menciptakan angkatan kerja di sektor pertambangan.

Menurutnya keberadaan BPVP Kendari di Sultra sangat membantu dalam menjalankan semua program pemerintah sehingga dampaknya dapat menekan tingkat kemiskinan di daerah tersebut.

"Ini salah satu kolaborasi yang kita lakukan dengan BPVP Kendari untuk menciptakan tenaga kerja terampil, siap pakai dan kompeten. Dengan itu pula, keberadaan tiga perusahaan tambang besar di Sultra dapat diisi tenaga kerjanya oleh tenaga kerja lokal yang dilatih di BPVP Kendari ini," katanya.

Kepala BPVP Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan bahwa pihaknya akan terus membangun kolaborasi dan kerja sama bersama Pemprov, pemkot dan pemkab setempat, serta pihak lainnya untuk menciptakan tenaga kerja handal, berdaya saing, dan kompeten sehingga dapat menyelesaikan persoalan Ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara.

"Sesuai dengan harapan Wamen Ketenagakerjaan, kami keluarga besar BPVP Kendari akan terus berupaya mempersembahkan yang terbaik untuk menciptakan tenaga kerja yang memiliki skil serta kompetensi dan pelaku usaha yang produktif," kata Polondu.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024