Kendari, Antara Sultra - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, mensosialisasikan program kembali bekerja (return to work) bagi peserta yang mengalami cacat karena kecelakaan kerja, bertempat di Kendari, Rabu.
Kegiatan yang dibuka Group Head Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Maluku, Usman Rappe tersebut, sekaligus disosialisasikan pula manfaat program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan implementasi penggunaan aplikasi rumah sakit trauma centre (RSTC) online.
Usman Rappe mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan memiliki program pendampingan dan bimbingan terhadap peserta yang pernah mengalami kecelakaan dan ingin bekerja kembali.
"Peserta yang seperti itu akan dibina PBJS Ketenagakerjaan agar bisa bekerja kembali meskipun tidak seperti skiil yang dimiliki sebelum mengalami kecelakan dan itulah yang disebut return to work," katanya.
Dikatakan, saat ini banyak penyedia kesehatan seperti rumah sakit, poliklinik dan puskesmas belum memahami secara pasti perbedaan antara layanan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Padahal itu wajib diketahui agar tidak memberikan kerugian bagi masyarakat sebagai peserta kedua layanan tersebut. Untuk itu harus mampu dibedakan mana sakit yang tergolong dalam kategori kerja dan sakit bukan karena kerja, agar BPJS Ketenagakerjaan dapat memberikan pelayanan prima bagi peserta," katanya.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kendari, La Uno, menyebutkan peserta kegiatan itu adalah rumah sakit, klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS ketenagakerjaan.
"Termasuk menghadirkan perusahaan besar yang menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan dan memiliki karyawan terbanyak yang didaftarkan sebagaipeserta BPJS ketenagakerjaan," katanya.
La Uno berharap, dengan dihadirkannya seluruh perwakilan rumah sakit, poliklinik, dan puskesmas serta perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, maka dapat mengetahui lebih jelas perihal permasalahan di atas agar pelayanan prima dapat diberikan kepada peserta.
"Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Kami targetkan tahun depan jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi dapat meningkat sehingga jangkauan layanan prima BPJS Ketenagakerjaan dapat maksimal dirasakan seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Disebutkan, terdapat 22 rumah sakit yang telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan 11 perwakilan penyedia kesehatan yang hadir dalam kegiatan tersebut yaitu RSUP Bahteramas Sultra, RSUD Kota Kendari, RS Santaana, RS Bhanyangkara, RS Korem, PKM Benubenua, PKM Lepolepo, PKM Puuwatu.
Kemudian PKM Poasia, PKM Perumnas dan PKM Abeli. Sedangkan perusahaan yang hadir adalah PT Virtue Dragon Nikel Industri, PT Antam. PT TSI, PT SMI, PT GCNS, PT IMIP, PT Hutama Karya, PT Damai Jaya Lestari dan PT MAM.
Kegiatan yang dibuka Group Head Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Maluku, Usman Rappe tersebut, sekaligus disosialisasikan pula manfaat program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan implementasi penggunaan aplikasi rumah sakit trauma centre (RSTC) online.
Usman Rappe mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan memiliki program pendampingan dan bimbingan terhadap peserta yang pernah mengalami kecelakaan dan ingin bekerja kembali.
"Peserta yang seperti itu akan dibina PBJS Ketenagakerjaan agar bisa bekerja kembali meskipun tidak seperti skiil yang dimiliki sebelum mengalami kecelakan dan itulah yang disebut return to work," katanya.
Dikatakan, saat ini banyak penyedia kesehatan seperti rumah sakit, poliklinik dan puskesmas belum memahami secara pasti perbedaan antara layanan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Padahal itu wajib diketahui agar tidak memberikan kerugian bagi masyarakat sebagai peserta kedua layanan tersebut. Untuk itu harus mampu dibedakan mana sakit yang tergolong dalam kategori kerja dan sakit bukan karena kerja, agar BPJS Ketenagakerjaan dapat memberikan pelayanan prima bagi peserta," katanya.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kendari, La Uno, menyebutkan peserta kegiatan itu adalah rumah sakit, klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS ketenagakerjaan.
"Termasuk menghadirkan perusahaan besar yang menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan dan memiliki karyawan terbanyak yang didaftarkan sebagaipeserta BPJS ketenagakerjaan," katanya.
La Uno berharap, dengan dihadirkannya seluruh perwakilan rumah sakit, poliklinik, dan puskesmas serta perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, maka dapat mengetahui lebih jelas perihal permasalahan di atas agar pelayanan prima dapat diberikan kepada peserta.
"Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Kami targetkan tahun depan jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi dapat meningkat sehingga jangkauan layanan prima BPJS Ketenagakerjaan dapat maksimal dirasakan seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Disebutkan, terdapat 22 rumah sakit yang telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan 11 perwakilan penyedia kesehatan yang hadir dalam kegiatan tersebut yaitu RSUP Bahteramas Sultra, RSUD Kota Kendari, RS Santaana, RS Bhanyangkara, RS Korem, PKM Benubenua, PKM Lepolepo, PKM Puuwatu.
Kemudian PKM Poasia, PKM Perumnas dan PKM Abeli. Sedangkan perusahaan yang hadir adalah PT Virtue Dragon Nikel Industri, PT Antam. PT TSI, PT SMI, PT GCNS, PT IMIP, PT Hutama Karya, PT Damai Jaya Lestari dan PT MAM.