Kendari (ANTARA News) - Perum Perumnas Cabang Sulawesi Tenggara (Sultra) menjajaki kerja sama pengadaan lokasi tanah dengan pemerintah daerah untuk merealisasikan usaha pembangunan rumah.
Manager Perum Perumnas Cabang Sultra Muhamad Senen di Kendari, Senin, mengatakan kemitraan pengadaan tanah bukan berarti Perum Perumnas tidak memiliki modal untuk mengadakan tanah tetapi salah satu terobosan.
Tahun 2012 Perum Perumnas merencanakan pembangunan rumah sederhana sebanyak 150 unit.
"Hingga pertengahan 2012 Perum Perumnas Sultra belum merealisasikan pembangunan rumah karena masih mengidentifikasi calon konsumen," kata Senen.
Kemitraan pengadaan tanah juga tidak lepas dari konsep kerjasama Perumnas dengan pemerintah daerah dalam hal pembangunan rumah sederhana dan murah.
Perumnas Cabang Sultra memiliki lahan seluas 5 hektare di Kabupaten Muna tetapi belum melakukan pembangunan rumah karena peluang pasar belum meyakinkan.
"Kalau Perumnas hanya membangun 50 unit di Kabupaten Muna tidak memperoleh keuntungan. Idealnya 100 unit namun belum memiliki data akurat tentang calon pembeli sebanyak itu di Kabupaten Muna," katanya.
Sedangkan lahan di Kota Kendari, khususnya di kompleks Perumnas Poasia Permai sudah terbangun penuh namun masih ada stok sebanyak 20 unit tipe 36.
Demikian halnya di Kota Bau Bau masih tersedia stok rumah siap huni sebanyak 26 unit dengan harga standar Rp121 juta tipe 36.
Anggota DPRD Sultra Nursalam Lada mengatakan konsep kemitraan Perum Perumnas dengan pemerintah daerah dalam hal pengadaan tanah atau pun pembangunan rumah positif bagi kedua belah pihak maupun konsumen.
"Pola kemitraan akan berdampak pada harga penjualan rumah yang relatif murah sehingga dipastikan membantu konsumen dari kalangan berkemampuan menengah keatas," katanya. (ANT).
Manager Perum Perumnas Cabang Sultra Muhamad Senen di Kendari, Senin, mengatakan kemitraan pengadaan tanah bukan berarti Perum Perumnas tidak memiliki modal untuk mengadakan tanah tetapi salah satu terobosan.
Tahun 2012 Perum Perumnas merencanakan pembangunan rumah sederhana sebanyak 150 unit.
"Hingga pertengahan 2012 Perum Perumnas Sultra belum merealisasikan pembangunan rumah karena masih mengidentifikasi calon konsumen," kata Senen.
Kemitraan pengadaan tanah juga tidak lepas dari konsep kerjasama Perumnas dengan pemerintah daerah dalam hal pembangunan rumah sederhana dan murah.
Perumnas Cabang Sultra memiliki lahan seluas 5 hektare di Kabupaten Muna tetapi belum melakukan pembangunan rumah karena peluang pasar belum meyakinkan.
"Kalau Perumnas hanya membangun 50 unit di Kabupaten Muna tidak memperoleh keuntungan. Idealnya 100 unit namun belum memiliki data akurat tentang calon pembeli sebanyak itu di Kabupaten Muna," katanya.
Sedangkan lahan di Kota Kendari, khususnya di kompleks Perumnas Poasia Permai sudah terbangun penuh namun masih ada stok sebanyak 20 unit tipe 36.
Demikian halnya di Kota Bau Bau masih tersedia stok rumah siap huni sebanyak 26 unit dengan harga standar Rp121 juta tipe 36.
Anggota DPRD Sultra Nursalam Lada mengatakan konsep kemitraan Perum Perumnas dengan pemerintah daerah dalam hal pengadaan tanah atau pun pembangunan rumah positif bagi kedua belah pihak maupun konsumen.
"Pola kemitraan akan berdampak pada harga penjualan rumah yang relatif murah sehingga dipastikan membantu konsumen dari kalangan berkemampuan menengah keatas," katanya. (ANT).