Kendari (ANTARA News) - Perusahaan Umum Perumahan Nasional Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, merealisasikan pembangunan 169 unit rumah sederhana layak huni pada 2011.
Manajer Cabang Perum Perumnas Sultra Yusuf Mintaryo di Kendari, Jumat, mengatakan, perencanaan pembangunan 169 unit rumah sederhana itu, terbagi untuk Kabupaten Muna 100 unit, Kota Bau Bau 29 unit, dan Kota Kendari 40 unit.
"Perumnas yang bermitra dengan sejumlah kontraktor telah melaksanakan pekerjaan pembangunan rumah sesuai kontrak yang disepakati. Tidak ada masalah dalam pekerjaan tersebut," kata Yusuf.
Beberapa kabupaten belum menjadi sasaran pemasaran rumah bagi Perum Perumnas namun sudah memprogramkam pengadaan lokasi tanah," katanya.
Menyikapi pesatnya persaingan pengusaha yang bergerak di bidang developer atau pengembang perumahan ia mengatakan Perumnas optimis tetapi eksis karena setiap perusahaan memiliki cara merebut simpati calon konsumennya.
"Perumnas menyambut positif hadirnya investor di sektor perumahan karena memberi banyak pilihan kepada masyarakat. Kemampuan masyarakat kita berbeda-beda sehingga pasaran pun harus berbeda-beda," katanya.
Perum Perumnas sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah eksis sejak tahun 1974 silam membawa misi membantu masyarakat Indonesia menengah dalam hal kepemilikan rumah.
"Setiap perusahaan mempunyai keyakinan dalam menjalankan bisnisnya. Pengemban swasta dan Perum Perumnas tidak akan benturan dalam menjalankan usaha properti karena memiliki pangsa pasar yang berbeda," kata Yusuf.
Tahun 2011 Perum Perumnas Cabang Sultra sedang membangun rumah sederhana layak huni tipe 30 seharga Rp55 juta, tipe 36 dan tipe 45 seharga Rp100 juta sampai Rp120 juta. (Ant).
Manajer Cabang Perum Perumnas Sultra Yusuf Mintaryo di Kendari, Jumat, mengatakan, perencanaan pembangunan 169 unit rumah sederhana itu, terbagi untuk Kabupaten Muna 100 unit, Kota Bau Bau 29 unit, dan Kota Kendari 40 unit.
"Perumnas yang bermitra dengan sejumlah kontraktor telah melaksanakan pekerjaan pembangunan rumah sesuai kontrak yang disepakati. Tidak ada masalah dalam pekerjaan tersebut," kata Yusuf.
Beberapa kabupaten belum menjadi sasaran pemasaran rumah bagi Perum Perumnas namun sudah memprogramkam pengadaan lokasi tanah," katanya.
Menyikapi pesatnya persaingan pengusaha yang bergerak di bidang developer atau pengembang perumahan ia mengatakan Perumnas optimis tetapi eksis karena setiap perusahaan memiliki cara merebut simpati calon konsumennya.
"Perumnas menyambut positif hadirnya investor di sektor perumahan karena memberi banyak pilihan kepada masyarakat. Kemampuan masyarakat kita berbeda-beda sehingga pasaran pun harus berbeda-beda," katanya.
Perum Perumnas sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah eksis sejak tahun 1974 silam membawa misi membantu masyarakat Indonesia menengah dalam hal kepemilikan rumah.
"Setiap perusahaan mempunyai keyakinan dalam menjalankan bisnisnya. Pengemban swasta dan Perum Perumnas tidak akan benturan dalam menjalankan usaha properti karena memiliki pangsa pasar yang berbeda," kata Yusuf.
Tahun 2011 Perum Perumnas Cabang Sultra sedang membangun rumah sederhana layak huni tipe 30 seharga Rp55 juta, tipe 36 dan tipe 45 seharga Rp100 juta sampai Rp120 juta. (Ant).