Baubau (Antara News) - Pemerintah Kota Baubau menyalurkan bantuan sembako dan kebutuhan peralatan rumah tangga kepada korban kebakaran di Kelurahan Kadolo Kecamatan Kokalukuna.
Bantuan tersebut diserahkan Wali Kota Kota Baubau AS Tamrin saat melakukan peninjauan di lokasi kebakaran itu, antara lain berupa beras, telur, mie instan, selimut, peralatan makan, penerangan lampu, makanan siap saji, tenda, pakaian bayi dan peralatan dapur.
Wali Kota Baubau AS Tamrin mengatakan kehadiran pemerintah berkunjung di lokasi kejadian ini untuk melihat secara langsung musibah yang menimpa warga tersebut.
"Kita sangat prihatin terjadi musibah ini, sehingga tadi malam saya mendengar kejadian ini langsung menelpon Kepala Dinas Sosial dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah Kota Baubau agar menyiapkan stok kebutuhan untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban kebakaran tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, bantuan yang diberikan pemerintah dengan kondisi keterbatasan ini merupakan wujud perhatian pemerintah yang ingin secara cepat merespon yang dialami warga terkena bencana.
"Atas kejadian ini, semoga ada hikmahnya, dan ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar jangan selalu lalai meninggalkan dapur dalam keadaan kompor menyala seperti kejadian baru-baru ini," katanya.
Menurut dia, kalau api sudah "mengamuk" tidak bisa dilawan, tapi kalau kobarannya masih kecil sekali tiup sudah padam, begitu pula dengan air dan angin ketika membesar bisa menjadi lawan.
Ia juga mengatakan, bantuan sembako yang diberikan pemerintah tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi para korban bencana kebakaran dengan tidak juga mengabaikan kebutuhan tempat tinggal mereka.
"Kami masih pikirkan juga bantuan kebutuhan material tempat tinggal korban karena kita juga tidak bisa menghandel seluruhnya karena jangan sampai ada kesan lain, orang membakar rumahnya karena ada bantuan pemerintah," katanya seraya menambahkan penyerahan bantuan tersebut harus melalui berita acara antara pemberi dengan penerimanya.
warga korban kebakaran yang menerima bantuan tersebut yakni Muhamad Rasdin (42) yang berprofesi tukang jahit pakaian, Samrin (40) berprofesi tukang jahit sepatu, Taufik (31) karyawan perusahaan swasta, Agus Irianto (31) karyawan perusahaan swasta, dan La Nangka (66) pekerjaan petani, serta empat unit rumah warga lain yang terkena dampak kebakaran itu.
Para korban kebakaran sebanyak sembilan kepala keluarga dengan jumlah 53 jiwa itu saat ini masih tinggal di tenda yang terpasang di sekitar lokasi kejadian dengan ukuran sekitar 6x12 meter persegi.