Kendari (Antara News) - Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menggelar rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah se-Sultra di Kendari, Senin.
Kepala Perwakilan BI Sultra Dian Nugraha saat memberi sambutan pada rapat koordinasi TPID yang dihadiri TPID kabupaten/kota mengatakan dari 17 kabupaten/kota di Sultra, tinggal tiga kabupaten yang belum memiliki kelembagaan TPID.
"Ketiga kabupaten yang belum memiliki TPID tersebut yakni Kabupaten Muna Barat, Konawe Kepulauan, dan Buton Tengah," katanya.
Diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama pemerintah daerah di tiga kabupaten tersebut dapat segera membentuk TPID sehingga perkembangan harga-harga berbagai kebutuhan pokok yang bisa menyebabkan terjadinya inflasi bisa dikendalikan.
Menurut dia, tingkat inflasi di Sultra saat ini baru diukur dari dua kota, yakni Kota Kendari dan Kota Baubau.
Berdasarkan perhitungan angka inflasi dari dua kota tersebut kata dia, selama 2015 Sultra mengalami inflasi sebesar 2,27 persen.
"Inflasi tertinggi disumbang oleh Kota Baubau, yakni sebesar 3,95 persen sedangkan Kota Kendari menyumbang inflasi Sultra sebesar Rp1,64 persen," katanya.
Sementara itu Asisten I Sekretariat Pemerintah Provinsi Sultra, Safaruddin Safaa, mengatakan inflasi yang dialami Sultra di tahun 2015 sebesar 2,27 persen, merupakan angka inflasi terendah selama kurun waktu enam tahun terakhir.
"Rendahnya angka inflasi Sultra selama tahun 2015 ini, mengindikasikan pembangunan perkeonomian di daerah ini sudah mengalami kemajuan yang membaik dan menggembirakan," katanya.
Diharapkan ujarnya, pada 2016 inflasi di Sultra bisa dikendalikan lagi sehingga bisa menurun.