Kupang (Antara News) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTT akan berupaya untuk terus memperjuangkan nasib guru-guru honorer di pelosok yang dinilai belum mendapatkan upah yang sesuai.
"Kita akan terus memperjuangkan nasib dari guru-guru honorer kita di wilayah pedalaman yang bayarannya masih tidak sesuai dengan pengorbanan mereka," kata Ketua PGRI NTT Okto Owupoli usai mengikuti upacara Hut PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) ke-70 di Kupang, Rabu.
Okto mengakui masih banyak guru honor dan guru di desa terpencil yang menerima bayaran yang sangat kecil dalam sebulan.
Ia juga mengungkapkan ada sekitar delapan guru honor di Kabupaten Kupang yang masih bergaji Rp78 ribu perbulan.
"Ini kan sangat miris, apalagi menurut yang (informasi) diberikan mereka sudah mengabdi selama kurang lebih tiga tahun," ujarnya.
Ia mengharapkan guru-guru di wilayah pedalaman untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan yang ada karena pemerintah disebutnya mempunyai rencana terkait guru-guru honor khususnya yang ada di wilayah NTT.
"Jangan mundur jadi guru karena gaji yang belum sesuai. Kita akan terus memperjuangkan mulai dari tingkat daerah sampai pusat, agar pemerintah pusat terus memperhatikan nasib guru honor dan guru di daerah terpencil," tuturnya.
Disamping itu Okto juga mengharapkan di Hari Guru Nasional ke-70 itu para guru honor dan guru di daerah terpencil akan mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik.
Acara peringatan Hut PGRI serta HGN di Kupang meriah dengan berbagai kegiatan ditampilkan mulai dari pembacaan puisi, tarian jai bersama, grup vokal dan foto bersama yang diikuti oleh guru-guru di Kota Kupang.
Berita Terkait
Penerbangan perintis di Waingapu NTT dukung konektivitas masyarakat
Senin, 29 Januari 2024 11:13
Menkominfo resmikan pusat digital di BSD City Tangerang dukung percepatan kota cerdas
Jumat, 19 Januari 2024 12:03
PVMBG minta warga tidak beraktivitas di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki
Rabu, 17 Januari 2024 9:43
PVMBG imbau warga tinggalkan Desa Dulipali pasca kenaikan status gunung
Rabu, 10 Januari 2024 10:32
Gunung api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur naik status jadi Awas
Rabu, 10 Januari 2024 7:16
Bandara Frans Seda Maumere NTT tutup sementara akibat erupsi Lewotobi
Selasa, 2 Januari 2024 8:27
BPBD: Sebanyak 1.247 warga terdampak banjir bandang di NTB
Selasa, 5 Desember 2023 12:50
Ganjar ajak mahasiswa di NTT siapkan diri sambut Indonesia Emas
Jumat, 1 Desember 2023 19:46