Jayapura (Antara News) - Pemberdayaan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program nasional keluarga berencana melalui gerakan kemandirian, di mana tujuan utamanya bukan membatasi kelahiran namun mengatur dan merencanakan kelahiran dengan baik, kata Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Sampai saat ini masih terdapat pengertian di kalangan tertentu yang mengartikan bahwa program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga adalah kegiatan untuk membatasi kelahiran, sehingga terjadi kekurangpahaman masyarakat tentang tujuan keluarga berencana," katanya di Jayapura, Rabu.
Dia menjelaskan dengan mengatur dan merencanakan kelahiran, akan diperoleh anak-anak sehat dan cerdas, serta ibu sehat, yang pada gilirannya berujung pada peningkatan kesejahteraan rakyat dan kebahagiaan keluarga.
Lukas mengatakan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga yang sangat baik pada masa lalu, kini kurang gencar disosialisasikan secara signifikan kepada masyarakat, terutama tokoh masyarakat, agama, adat, perempuan, generasi muda, dan lingkungan pekerja.
"Sebagian masyarakat masih belum memahami tujuan program pembangunan kesejahteraan rakyat dan merupakan investasi yang akan berdampak pada perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya di daerah padat penduduk," ujarnya.
Menurut dia, program pembangunan infrastruktur dan pengadaan proyek fisik menjadi lebih dominan dibandingkan dengan pendidikan serta kesehatan sebagai investasi pembangunan manusia Papua. "Padahal program pendidikan dan kesehatan ini akan memberikan hasil bagi kepentingan masyarakat namun dalam jangka waktu lama," katanya.
Dia mengatakan kondisi itu merupakan tantangan bagi pihaknya, khususnya jajaran perwakilan BKKBN di provinsi dan SKPD di kabupaten/kota agar mampu meyakinkan para kepala daerah tentang betapa pentingnya program KKBPK bagi investasi pembangunan manusia Papua.